Sukses

Tertekan Aksi Jual Asing, IHSG Turun Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG BEI) akhirnya ditutup melemah 2,64 poin (-0,07%).

Liputan6.com, Jakarta: Sempat melonjak pada pembukaan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG BEI) akhirnya ditutup melemah 2,64 poin (-0,07%). Sentimen positif yang diberikan oleh penguatan bursa-bursa global dan regional, tidak mampu mengangkat IHSG naik tinggi. Keluarnya dana asing menekan IHSG dari penguatannya terhadap bursa global maupun regional. Tercatat asing melakukan net sell sebesar Rp317,4 miliar.

Dengan transaksi sebanyak 12 juta lot atau senilai Rp4,22 triliun, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 3.886,17. Lima sektor menguat lima sektor melemah. Sektor yang menguat yakni Pertanian naik 0,64%, Keuangan 0,76%, Aneka Industri 0,26%, Properti 1,08%, dan Perdagangan 0,14%. Sedangkan sektor yang turun Industri Dasar  turun 1,05%, Konsumsi -1,09%, infrastruktur -0,75%, Manufaktur -0,63%, Pertambangan -0,65%,

Penguatan indeks LQ45 sebesar 0,15% menjadi 679,39 dengan saham-sahamnya seperti ASII, AALI,GGRM, BBCA dan BBRI tidak mampu menahan IHSG tetap berada di teritori positif. Ada118 saham naik, 253 saham stagnan dan 102 saham melemah . Saham saham yang menjadi top gainers hari ini adalah TPIA, ASII, ADMF, EMTK, AALI, GGRM, BBCA, BBRI, BFIN dan GDYR. Serta yang berada pada urutan terbawah adalah CNTX, DLTA, UNVR, INDF, SMDR, LPIN, SCMA, CPIN, SMGR dan PGAS.

Menghijaunya bursa global dan regional mulai mengembalikan kepercayaan diri pasar, seperti bursa Amerika  tadi pagi ditutup menguat dimana S&P Index naik 15,25 (1,31%), DJIA 143,95 (1,29%) dan NASDAQ 21,63 (0,88%).

Sedangkan bursa Eropa menguat pada pembukaan hari ini dimana FTSE naik 21,53 (0,40%), DAX 65,68 (1,20%) dan CAC40 42,18 (1,30%). Kondisi ini mampu memberikan sentimen positif bursa Asia dimana NIKKEI naik 132,75 (1,54%), STRAITS 46,27 (1,7%) dan Hang Seng 258,69 (1,50%).

Analis Vibiz Research memprediksikan bahwa dengan kondisi perekonomian Indonesia serta kinerja emiten yang positif, IHSG mampu mencetak rekor tertingginya kembali. Saham-saham first linner masih menjadi perburuan para investor, dikarenakan harganya masih murah akibat anjloknya IHSG bulan kemain. Selain itu terdapat pula saham-saham kelas menengah dengan pertumbuhan mulai pesat dapat dimasukan kedalam portofolio.  (http://www.vibiznews.com/mla)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini