Sukses

Rupiah Menguat, Biaya Penyelenggaraan Haji Turun

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1432 H/2011 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 191 dolar AS, dari 3.342 dolar AS menjadi 3.533 dolar AS. Namun, jika dirupiahkan, biaya haji justru turun sebesar Rp 343.500.

Liputan6.com, Jakarta: Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1432 H/2011 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 191 dolar AS, dari 3.342 dolar AS menjadi 3.533 dolar AS. Kenaikan itu disebabkan kenaikan harga bahan bakar Avtur yang melonjak sekitar 48 persen. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), Bahrul Hayat Ph.D di Jakarta, Kamis (11/8).

Dalam jumpa pers di kantor Kemenag, Jakarta, Bahrul menjelaskan penetapan BPIH bervariatif, berdasarkan 11 embarkasi Haji yang ditetapkan Pemerintah dan DPR. Misalnya, untuk embarkasi Aceh ditetapkan 3.285 dolar AS atau sebesar Rp 28.579.500, Jakarta 3.589 dolar AS atau senilai Rp 31.224.300, sedangkan Makassar 3.795 dolar AS atau setara Rp 33.016.500. 
 
Namun, ia mengingatkan, jika dirupiahkan BPIH tahun ini mengalami penurunan sebesar Rp 343.500 dibandingkan sebelumnya, yakni dari Rp 31.080.600 menjadi Rp 30.737.100. Menurutnya, hal itu disebabkan penguatan nilai mata uang Rupiah terhadap dolar AS. Pada 2010 lalu, 1 dolar AS diasumsikan Rp 9.300, sedangkan saat ini 1 dolar AS = Rp 8.700.  

Bahrul menambahkan, untuk BPIH Khusus, pemerintah juga telah menetapkannya minimal 7 ribu dolar AS atau setara Rp 60.900.000 disertai standar minimal pelayanan bagi biro penyelenggaranya, mulai dari pemondokan hingga kateringnya. Jika penyelenggara BPIHK melebihi harga yang ditetapkan maka pemerintah juga meminta pelayanan terhadap jamaahnya harus lebih ditingkatkan.

Bahrul berharap agar para jamaah segera melunasi kewajibannya sesegera mungkin. Jika tidak, maka jamaah yang bersangkutan secara otomotis akan masuk daftar tunggu pemberangkatan tahun berikutnya.

"Diperkirakan awal Oktober penerbangan kelompok terbang (Kloter) pertama akan diberangkatkan. Karena itu, tiga minggu sebelumnya seluruh jamaah sudah melunasinya," ujarnya.(ADI/YUS) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini