Sukses

Warga Korban Merapi Ikuti Tradisi Nyadran

Korban banjir lahar dingin Merapi di Dusun Gempol, Jemoyo, Magelang, Jateng, mengikuti tradisi nyadran atau ziarah ke makam leluhur menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

Liputan6.com, Magelang: Nyadran atau ziarah ke makam leluhur sudah menjadi tradisi yang tidak terpisahkan setiap menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Begitu pula bagi warga korban banjir lahar dingin merapi di Dusun Gempol, Jemoyo, Magelang, Jawa Tengah. Warga berkumpul di makam desa untuk berdoa bersama dalam tradisi nyadran.
 
Namun, nyadran tahun ini membawa rasa haru tersendiri bagi para korban bencana erupsi Merapi. Pasalnya, kondisi makam di sini terlihat berantakan akibat banjir lahar dingin Kali Putih yang berkali-kali menerjang Dusun Gempol. Makam yang dulu tertata rapi, kini berubah menjadi lautan pasir dan hanya beberapa nisan yang masih utuh.
 
Luapan Kali Putih yang membelah Desa Jumoyo membawa materi lahar dingin merapi sejak Desember hingga Maret lalu. Banjir lahar dingin merapi meluluhlantakkan fasilitas umum dan sosial, sebanyak 67 rumah warga hilang dan 29 lainnya rusak.(APY/ADO)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.