Sukses

"Jabang Tetuko", Pergelaran Wayang Orang Modern

Pertunjukan Wayang Orang tidak selalu bernuansa kuno. Lihat saja pergelaran wayang bertajuk Jabang Tetuko, yang menggambarkan kisah lama dengan kemasan baru serta bernuansa modern.

Liputan6.com, Jakarta: Pertunjukan Wayang Orang tidak selalu bernuansa kuno. Lihat saja pergelaran wayang bertajuk Jabang Tetuko, yang menggambarkan kisah lama dengan kemasan baru serta bernuansa modern di Senayan City, Jakarta, Jumat (27/5).

Kisah berawal dari luapan amarah raja raksasa, Kala Pracona, saat lamarannya pada Dewi Supraba, bidadari tercantik di kahyangan ditolak Batara Guru, pemimpin para dewa. Kala Pracona pun siap memerintahkan seluruh pasukan raksasa menyerbu kahyangan.

Para dewa tahu, mereka tidak akan sanggup mengalahkan bala tentara raksasa. Satu-satunya kesempatan menang adalah bila para dewa mengandalkan jabang bayi Tetuko. Tetuko adalah putra Bima, salah satu Pandawa Lima. Tetuko yang menjelma menjadi ksatria Sakti Gatot Kaca berjuang melawan para raksasa demi menyelamatkan kahyangan. Gatotkaca merupakan tokoh ksatria wayang asli Indonesia.

Pergelaran wayang orang kreasi modern itu juga ditingkasi aksi penata musik dari Hollywood, Deane Ogden. Alhasil, tontonan wayang orang tersebut mampu memanjakan selera artistik modern para penonton.(ADI/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.