Sukses

Indonesia-Kongo Berharap Selesaikan Masalah Iklim

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Republik Demokratik Kongo bersama Indonesia menyelesaikan masalah perubahan iklim secara politis, dengan menjadikan hutan hujan tropis sebagai solusi global.

Liputan6.com, Oslo: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Republik Demokratik Kongo bersama Indonesia menyelesaikan masalah perubahan iklim secara politis, dengan menjadikan hutan hujan tropis sebagai solusi global. Demikian dikatakan juru bicara kepresidenan bidang luar negeri Dino Patti Djalal di sela-sela Konferensi Iklim dan Kehutanan di Oslo, Norwegia, Kamis (27/5) waktu setempat.

"Hal itu akan membuat posisi tawar negara-negara berkembang di mata negara donor terkait pelaksanaan mekanisme REDD+ itu meningkat," kata Dino.

Seusai membuka Konferensi Iklim dan Kehutanan bersama Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, Presiden Yudhoyono melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Republik Kongo Denis Sassou Nguesso selama sekitar 30 menit. Sebelumnya, mereka menyampaikan sikapnya terkait mekanisme REDD+ untuk melestarikan alam.

Kedua negara juga mengadopsi kerangka kerja tidak mengikat Kemitraan REDD+ untuk mengonservasi hutan hujan tropis. Selain melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Kongo, Presiden Yudhoyono juga melakukan pertemuan dengan Archim Steiner, Direktur Eksekutif PBB Urusan Lingkungan Hidup (UNEP) dan Helen Clark.dari Badan PBB urusan program pembangunan (UNDP).

Dalam pertemuannya dengan Helen Clark, menurut Dino, Presiden lebih banyak membahas mengenai pencapaian target-target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs). "Dan tadi Helen Clark mengatakan bahwa Indonesia sudah lebih maju dalam pencapaian target-target MDGs dibandingkan dengan negara-negara lain," katanya.

Presiden Yudhoyono sebelumnya juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dwipihak dengan Prince of Wales atau  Pangeran Charles. Namun pertemuan tersebut batal dilakukan.

Setelah menyelesaikan seluruh agenda kunjungan kerjanya di Oslo, termasuk melakukan jamuan santap siang di Istana Raja Norwegia Harald V, Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan para anggota delegasi berolahraga di sekitar Holmenkollen Park Hotel Rica--terletak di kawasan perbukitan Oslo sehingga memiliki hawa yang sejuk. Karena acara olahraga bersama itu mendadak, sejumlah anggota delegasi terpaksa harus membeli pakaian olahraga karena tidak menyiapkannya dari Indonesia.

Anggota delegasi Indonesia daam kunjungan kerja ke Norwegia, antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Mohammad Hatta, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan.

Hadir pula tiga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yakni Prof Emil Salim, Hassan Wirajuda, dan Rachmat Witoelar. Selain itu, tampak juga Gubernur Papua Barnabas Suebu, Gubernur Riau Rusli Djaenal, dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.

Sementara itu, staf khusus presiden yang ikut dalam rombongan itu adalah Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal, Staf Khusus Bidang Perubahan Iklim Dirgahayu Agus Purnomo, Staf Khusus Bidang Komunikasi Sosial Sardan Marbun, dan Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi Achmad Yani Basuki.(ANT/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.