Sukses

Khamenei : Senjata Nuklir Haram Hukumnya

Pemimpin spritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Sabtu(17/4) mengatakan di Teheran, bahwa penggunaan senjata nuklir hukumnya "haram" atau "dilarang agama."

Liputan6.com, Teheran: Pemimpin spritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Sabtu(17/4) mengatakan di Teheran, bahwa penggunaan senjata nuklir hukumnya "haram" atau "dilarang agama."

"Kami menetapkan penggunaan persenjataan nuklir itu haram," kata Khamenei dalam pesan yang dibacakan seorang pembantunya pada pembukaan konferensi perlucutan senjata nuklir yang berlangsung dua hari di Teheran.

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.

"Hanya pemerintah Amerika Serikat yang memiliki komitmen kejahatan senjata atom. Di seluruh dunia hanya di Amerika kejahatan atom terjadi, dan kini mereka sendiri yang menentang proliferasi senjata nuklir, sementara itu pihaknya tidak melakukan suatu tindakan serius dalam hal ini," kata Khamenei.

Iran menjadi tuan rumah konferensi perlucutan senjata nuklir dua hari di Teheran yang dimulai Sabtu dan dihadiri sejumlah menteri luar negeri dan perwakilan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Pada konferensi Teheran, kami akan membahas perlucutan senjata nuklir, nonproliferasi nuklir dan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai, yang berdasar pada Perjanjian Non-Proliferasi (NPT)," kata kepala badan nuklir Iran, Ali Akbar Salehi, Jumat(16/4).

Salehi juga mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini, bahwa konferensi akan dimaksud sebagai persiapan bagi pertemuan peninjauan kembali NPT mendatang, di New York awal bulan depan.

Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki, berencana menghadiri pertemuan tersebut, sementara Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang di bawah kepemimpinannya Iran menolak melepas program nuklirnya yang kontroversial meskipun tiga sanksi PBB dipersiapkan, menyampaikan pidato pembukaan.

Sebelum pidato Ahmadinejad, satu pesan dari pemimpin agung Ayatollah Ali Khamenei, yang menjadi perumus kebijakan luar negeri Teheran dan juga panglima tertinggi, dibacakan oleh pembantunya, kata media pemerintah.

Para menteri luar negeri Lebanon, Irak, Suriah, Republik Afrika Tengah, Oman, Turkmenistan, Armenia dan Swaziland turut ambil bagian, sedangkan Rusia, Uni Emirat Arab dan Qatar diwakili oleh wakil menteri luar negerinya, kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Ramin Mehmanparast.

Mehmanparast mengatakan, pembantu khusus menteri luar negeri China, para wakil PBB dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) serta ketua Organisasi Konferensi Islam (OIC) juga hadir.

"Karena adanya gunung meletus (di Islandia), para menteri luar negeri Amerika Selatan dan Afrika yang berkaitan dengan penerbangan mungkin akan datang terlambat atau besok. Di antara mereka juga beberapa pakar senjata pemusnah massal dan senjata nuklir," tambahnya.

Konferensi tersebut dilangsungkan hanya beberapa hari setelah Washington menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) keamanan nuklir terbesar. (Ant/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.