Sukses

Di Jember, Ratusan Benda Prasejarah Hilang

Banyak benda prasejarah di Kompleks Situs Kamal, Arjasa, Jember, Jatim, hilang dicuri. Barang curian berupa Batu Kenong itu dijual hingga seharga belasan juta rupiah, terutama bila berada di Pulau bali.

Liputan6.com, Jember: Pencurian benda-benda prasejarah di Kompleks Situs Kamal, Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, makin merajalela. Sedikitnya 100 benda peninggalan prasejarah yang tak ternilai harganya itu dilaporkan telah hilang. Hal tersebut diungkapkan penjaga Situs Kamal, Darman, di Jember, baru-baru ini.

Menurut Darman, sebenarnya pencurian ini sudah terjadi sejak dua tahun silam. Namun akhir-akhir ini, pencurian malah semakin berani dan nekat. Benda prasejarah yang dicuri kebanyakan berupa batu kenong, benda penentu penanggalan di zaman purba. Dalam pengamatan Darman, harga Batu Kenong berkisar Rp 5-10 juta per satuannya. Namun bila sampai d Pulau Bali, harganya melonjak lagi hingga Rp 15 juta.

Sementara berdasarkan pelacakan polisi, modus pencurian dilakukan pada malam hari secara bergelombang. Biasanya, menurut Kepala Kepolisian Sektor Arjasa Inspektur Satu Polisi Sutopo, para pelaku membawa hasil curian dengan menggunakan mobil truk atau kendaraan bak terbuka lain. Lantas, barang sejarah tersebut dijual di Pulau Bali. Lantaran itulah, tambah Sutopo, beberapa benda bersejarah sudah disimpan di Polsek Arjasa dan di rumah kepala desa setempat, untuk menghindari kasus serupa.

Situs purbakala di Kamal Arjasa Jember, Jatim, juga memiliki sejumlah batu berwujud tengkorak dan manik-manik. Pada tahun 1995, di kawasan situs purbakala ini ditemukan pula sejumlah kalung emas. Bulan kemarin saja, sejumlah benda peninggalan bersejarah dari zaman Kerajaan Majapahit ditemukan di kawasan Kompleks Candi Deres, Desa Purwosari, Kecamatan Gumuk Mas, Jember [baca: Peninggalan Majapahit Ditemukan di Jember]. Sayang, benda bersejarah tersebut masih sulit diamankan dari tangan-tangan jahil.(ORS/Hasan Sentot dan Christanto Raharjo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.