Sukses

Sekolah Wanita di Pinggir Kali Ciliwung

Para ibu rumah tangga yang tinggal di Rawajati, Jaksel, memiliki sekolah nonformal. Berlokasi di pinggir Kali Ciliwung, mereka diajarkan seputar masalah gender dan kesehatan reproduksi.

Liputan6.com, Jakarta: Usia bukan penghalang untuk terus belajar. Hal ini yang dibuktikan seorang tukang cuci bernama Nurjanah, warga Gang Pelangi, Rawajati, Jakarta Selatan. Meski sibuk membantu sang suami mencari nafkah, Nurjanah yang lulusan sekolah pendidikan guru ini menyadari betul pentingnya arti pendidikan. Karena itu di sela-sela pekerjaan dia menyempatkan waktu mengikuti pendidikan di Sekolah Perempuan Ciliwung.

Lembaga ini merupakan sebuah sekolah nonformal yang mengajarkan tentang permasalahan gender, kesehatan reproduksi hingga permasalahan politik dan ekonomi. Setiap kali pertemuan sekolah yang didirikan sejak tahun 2003 tersebut setidaknya dapat merangkul 20 peserta belajar. Di antara mereka ada yang membuka usaha catering kecil-kecilan, membuka warung hingga mendirikan koperasi simpan pinjam. Tidak jarang anak-anak ikut dibawa karena tidak mau ditinggal saat ibu mereka menimba ilmu.

Sesuai namanya, sekolah ini memang berlokasi di bantaran Kali Ciliwung. Saat cuaca cerah para peserta dapat memanfaatkan sebuah lapangan kecil di pinggir kali untuk belajar. Bau tak sedap serta banyaknya lalat yang beterbangan tidak menghalangi para wanita berusia antara 25 hingga 55 tahun ini untuk belajar. Bila hujan turun lorong-lorong jalan atau rumah petak mereka dapat diubah menjadi tempat pengganti.(ADO/Cindy Agustina dan Djunaedi Setiawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.