Sukses

Kesadaran Otak Reihan Menurun Pascaimunisasi Polio

Reihan mengalami somnolent atau penurunan kesadaran otak setelah diimunisasi polio pada 31 Mei silam. Bocah berusia dua tahun ini tak bereaksi terhadapa rangsangan apapun dan hanya menatap kosong.

Liputan6.com, Bogor: Seorang bocah bernama Reihan mengalami somnolent atau penurunan kesadaran otak setelah mendapatkan imunisasi polio pada 31 Mei silam. Bocah berusia dua tahun ini tergolek lemah dengan tatapan kosong dan tanpa suara tangisan di ruang perawatan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor, Jawa Barat.

Saat dikunjungi SCTV, Rabu (8/6), orang tua Reihan, Anto dan Umi terus berusaha menghibur anaknya dengan sejumlah mainan. Namun, Reihan tak bergerak dan sama sekali tak bereaksi. Matanya tetap memandang kosong.

Menurut Anto, kondisi Reihan memburuk sehari sesudah diimunisasi polio. Suhu badannya semakin panas disertai kejang-kejang dan muntah. Kondisi warga Girimulya, Cibungbulang, Bogor, ini terus menurun dan harus diinfus. Bahkan, untuk buang air saja, Reihan harus menggunakan selang dan kantong plastik.

Dokter Hadining yang merawat Reihan menjelaskan bahwa somnolent yang dialami bocah malang itu belum tentu disebabkan imuninasi polio. Sebab sebelum diimunisasi, Reihan diindikasi menderita tuberkolosis (TBC).

Sebelum Reihan, kejadian serupa pascaimunisasi juga menimpa Ahmad Fauzi. Bocah berusia enam bulan ini meninggal setelah mendapat vaksin polio saat imunisasi massal di kampungnya, Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jabar [baca: Lagi, Satu Balita Meninggal Setelah Diimunisasi Polio].(TOZ/Heru Yustanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini