Sukses

Mak Eros, Perempuan Perkasa dengan 25 Anak

Pasangan Asep Sumarna dan Mak Eros bisa jadi akan membuat Program Keluarga Berencana pemerintah gagal total. Bagaimana tidak pasangan yang angat produktif ini memiliki 25 anak kandung. Bagaimana kisah perempuan perkasa ini mengurus ke-25 buah hatinya?

Liputan6.com, Jakarta: Memiliki dua anak saja sudah repot, apalagi banyak? Femonema tersebut mungkin akan menyusahkan bila terjadi pada Anda. Namun kondisi demikian adalah nyata dalam kehidupan rumah tangga Asep Sumarna dan Mak Eros. Warga Kampung Tegal Kalapa, Desa Citeko, Pleret, Jawa Barat, ini dikarunai 25 anak kandung dan sudah memiliki sembilan cucu.

Terbayangkah betapa susah dan repotnya keluarga mereka? Guna menghidupi anak-anaknya, Mak Eros harus tiga kali berjualan kue. Ia berkeliling dari satu kampung ke kampung lain. Penghasilan bersihnya hanya Rp 30 ribu. Sementara Asep sebagai kepala keluarga berusaha mencari nafkah dengan mengayuh becak. Setiap harinya, lelaki berusia 67 tahun ini membawa pulang uang sebesar Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu.

Lantaran jumlah pendapatan yang jauh dari cukup, anak-anak pun tidak bisa makan tiga kali sehari. "Kalau makan rebutan. Padahal sudah dibagi satu orang satu," ungkap salah seorang anak bernama Eli dalam tayangan Barometer SCTV, Rabu (5/5). Persoalan perut bukan satu-satunya masalah keluarga besar ini. Pasalnya, hampir semua buah hati Mak Eros tidak lulus sekolah dasar.

Anak sulung Mak Eros yang berusia 37 tahun sudah hidup terpisah karena bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Saudi Arabia. Sementara yang lain rata-rata dinikahkan di usia dini. Kini, hanya tiga anak yang sedang mengecap dunia pendidikan, dua di tingkat taman kanak-kanak serta seorang di bangku SD. Nampaknya propaganda sekolah gratis di tingkat menengah tidak berpengaruh pada keluarga ini. "Ngga ada uang ongkos buat ke sekolah," demikian dalih Asep.

Banyaknya anak membuat keluarga ini sulit mengenali para buah hatinya. Dalam perbincangan di studio Liputan 6 SCTV, Asep dan Mak Eros nampak kewalahan ketika ditanyai nama anak-anak mereka. Pasangan ini pun tidak hapal urutan kelahiran buah hatinya. Ketika ditanya soal tanggal lahir, mereka pun hanya bisa mengangkat bahu lantaran lupa. Mereka hanya mengingat hampir setiap tahun anak bertambah.

Dienaryati Tjokro psikolog sekaligus pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia berpendapat, kondisi ini bisa saja mempengaruhi psikis berkepanjangan pada anak-anak. Pendidikan merupakan salah satu modal pengetahuan seseorang untuk mencapai taraf hidup yang baik. Apabila anak-anak tidak bisa mengecap dunia pendidikan maka kesalahan hidup bisa terus terulang. Meski demikian, Dien menyatakan bahwa masih ada sisi positif dari keluarga besar Mak Eros. "Anak-anak Mak Eros tertib yah. Mereka memiliki kesadaran sosial yang cukup tinggi."

Dien menyarankan agar setiap orangtua yang hendak memiliki anak untuk memerhatikan masa depan calon anak mereka. "Memiliki anak itu harus lihat masa depannya. Jangan sampai anak juga hidup di bawah garis kemiskinan," jelasnya. Mak Eros memang perempuan perkasa yang mampu membuktikan kesanggupannya memeliharan 25 anak kandung. Namun, alangkah baiknya bila dapat membesarkan sedikit anak dengan jaminan masa depan yang lebih pasti. Simak obrolan hangat ini dalam video tayangan Barometer SCTV berikut.(OMI/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.