Sukses

Marzuki Alie: Kenapa Saya Mesti Jadi Ketum?

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie membantah rapat koordinasi yang akan diselenggarakan partainya berujung pada Kongres Luar Biasa (KLB). Tak hanya itu, ia juga membantah berambisi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie membantah rapat koordinasi yang akan diselenggarakan partainya berujung pada kongres luar biasa (KLB). Tidak hanya itu, ia juga membantah berambisi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Hal itu disampaikan Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/7).

Marzuki menuding, sebagian kader Demokrat tak mengerti dengan pola komunikasi yang dilakukan dirinya kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pembina Demokrat. Dengan demikian, pesan singkat (SMS) yang ia sampaikan kepada SBY dan 30 anggota Dewan Pembina lainnya dianggap sebagai upaya KLB untuk menjatuhkan Anas Urbaningrum dari tampuk ketua umum.

"Saya bingung ini, rakornas kok lantas dibelokkan menjadi KLB? Lalu ini dituduh merupakan ambisi Ketua DPR. Kita semua sudah saling berbagi tugas, mekanisme partai juga ada, kenapa saya mesti jadi ketua umum?" kata Marzuki dengan nada heran.

Menurut Marzuki, Anas selaku ketua punya waktu banyak mengurusi partai. Sedangkan posisinya sebagai Dewan Pembina cukup mengawasi saja, yang tentunya sesuai dengan arahan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Karena itulah, Marzuki menyayangkan sikap kadernya yang tak memahami soal itu. "Bertahun-tahun, sejak 2003 saya berkomunikasi dengan SBY lewat SMS. Karena waktu SBY yang begitu padat. Lantas, salah saya di mana?" katanya lagi.(BJK/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini