Sukses

Demokrasi di Aceh Berubah Destruktif

Sekjen Konsorsium Aceh Baru Juanda Djamal mengatakan, saat ini demokrasi di Aceh tengah berubah ke arah kehancuran. Ia juga menilai situasi politik di Aceh sebagai suatu hal yang statis.

Liputan6.com, Jakarta: Sekretaris Jendral Konsorsium Aceh Baru Juanda Djamal mengatakan, saat ini demokrasi di Aceh tengah berubah ke arah kehancuran. "Demokratisasi di Aceh bertransformasi ke arah yang destruktif, mengalami stagnasi politik dalam memperkuat perdamaian dan pembangunan kesejahteraan masyarakat," katanya di Jakarta, Ahad (3/7).

Juanda juga mengatakan, sistem demokrasi di Aceh tidak lagi menjadi media politik untuk melaksanakan pembangunan sosial, ekonomi, politik ,dan budaya. Melainkan menjadi instrumen politik untuk menjatuhkan sentimen politik lawan-lawan politiknya. Ia berharap secepat mungkin dibuka ruang negosiasi atau musyawarah, untuk mempertahankan perdamaian dan demokrasi.

"Kita berharap ketegangan politik yang sedang berlangusng di Aceh saat ini dapat diturunkan demi mempertahankan perdamaian, membangun sistem politik melalui proses demokrai yang terbuka," ujar Juanda.

Bukan cuma itu, Juanda juga berharap demokrasi di Aceh dapat menciptakan negosiasi-negosiasi baru bagi terbangunnya kesepakatan politik yang memiliki sensitifitas perdamaian, menumbuhkan tradisi politik yang rasional, dan tidak manipulatif, serta mengorientasikan politik untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.(ASW/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini