Sukses

SBY Punya Kesempatan Dua Tahun Perbaiki Kinerja

Sejak dilantik untuk masa jabatan kedua, kepuasan publik terhadap kinerja dan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhyono semakin menurun. LSI berpendapat SBY hanya punya waktu dua tahun kurang untuk memperbaikinya.

Liputan6.com, Jakarta: Sejak dilantik untuk masa jabatan kedua, 20 Oktober 2009 lalu, kepuasan publik terhadap kinerja dan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semakin menurun. SBY hanya punya waktu dua tahun kurang untuk memperbaikinya. Demikian pendapat Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI),  Sunarto Ciptoharjono, di Jakarta, Ahad (26/6).

Sunarto  mengingatkan, Juni 2013 mendatang genderang kampanye sudah dimulai. Menteri yang berasal dari partai lain pun tentu sibuk mengurus partai masing-masing. Ia pun menyarankan agar SBY mengeluarkan kebijakan yang berdampak besar bagi bangsa dan negara dari waktu yang tersisa tersebut. Jika tidak, kepuasan publik atas pemerintahannya akan semakin merosot

Sunarto mencontohkan saat di bawah kepemimpinan Megawati Soekarno Putri, kepuasan publik terhadap kinerja presiden wanita pertama itu semakin menurun lantaran tidak ada kebijakan yang berdampak besar terhadap kemajuan bagi negeri ini.

"Jika SBY tidak segera melakukan revolusi kebijakan terhadap kepemimpinannya, siapa pun yang disebut 'sang putra mahkota' tidak akan menerima persepsi publik yang baik," katanya.

Mengenai jangka waktu yang dibutuhkan guna meningkatkan kepuasan, Sunarto berpendapat itu tergantung SBY dan timnya. Misalnya, kasus hukuman pancung TKI Ruyati di Arab Saudi, SBY memerintahkan pembentukan satuan tugas. Namun, publik menanggapinya secara negatif. Selain itu, Ia mengingatkan situasi politik internal partai juga berpengaruh. Termasuk, sejumlah kasus yang menimpa petingginya yang menimbulkan kegaduhan politik dalam partainya saat ini.

"Artinya bisa dijadikan perbandingan, mengurus partai yang lingkupnya kecil saja gak bisa, bagaimana SBY bisa mengurus negara yang lingkupnya lebih besar," kata Sunarto. (ADI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini