Sukses

Setjen DPR Bantah Biaya Pulsa Rp 15 Juta

Sekretariat Jenderal DPR menyatakan tidak benar adanya anggaran untuk isi pulsa anggota Dewan, namun yang ada yaitu biaya langganan pulsa untuk SMS gateway sebesar Rp96 juta.

Liputan6.com, Jakarta: Sekretariat Jenderal DPR menyatakan tidak benar adanya anggaran untuk isi pulsa anggota Dewan, namun yang ada yaitu biaya langganan pulsa untuk SMS gateway sebesar Rp96 juta.

"Tidak benar ada anggaran untuk pulsa seperti yang disampaikan oleh LSM Fitra, anggaran sebesar Rp96 juta tersebut diperuntukkan untuk menyampaikan informasi dan pemberitahuan kegiatan rapat-rapat Dewan," kata Kepala Biro Perencanaan dan Pengawasan Adil Rusli saat diminta tanggapannya soal anggaran uang isi pulsa di Gedung DPR, Rabu (12/5).

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Pengkajian Pengelolaan data dan Informasi (P3DI) DPR RI Damayanti. Dia mengatakan SMS gateway bertujuan memberikan undangan atau informasi perihal agenda persidangan rapat-rapat DPR RI, bukan diperuntukkan untuk SMS pribadi maupun anggaran pulsa. "Pemberitahuan keseluruhan mengenai kegiatan dewan dan anggaran setahun itu Rp96 juta, namun sampai sejauh ini dari bulan Januari-April, anggaran baru terserap sebesar Rp 15.254.458," katanya.

Damayanti menambahkan, untuk anggota pribadi tidak ada anggaran untuk isi pulsa. Semuanya diperuntukkan benar-benar untuk lembaga. Kadang-kadang memberitahu rapat bisa dengan surat, SMS begitu juga diperuntukkan bagi Alat kelengkapan Dewan. Anggaran SMS gateway, kata dia, sudah ada dari tahun 2010 dan rencananya ke depan akan memberlakukan SMS pengaduan masyarakat.

Sebelumnya LSM FITRA menuding adanya anggaran ganda pada DPR. Misalnya, lembaga itu mencatat, tiap kali reses ada dana isi pulsa pribadi anggota DPR dari alokasi anggaran reses adalah Rp. 20 juta. Selain itu anggota DPR juga mendapat uang isi pulsa setiap bulan Rp. 14 juta untuk satu orang anggota Dewan. Artinya, ada dana alokasi isi pulsa tiap anggota DPR sebesar Rp.168 juta per tahun. (Ant/ARI)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini