Sukses

Ahmad Yani: Gedung Baru Sarat Permainan

Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani mengatakan proses seleksi tender gedung baru DPR sarat permainan. Ia mengimbau KPK mengusut tuntas kasus ini lantaran satu dari lima perusahaan konstruksi adalah PT Duta Graha Indah yang terganjal masalah wisma atlet di Palembang, Sumsel.

Liputan6.com, Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani mengatakan sejak awal proses seleksi tender gedung baru DPR RI, sarat dengan permainan. Terlebih ketika kontraktor yang lolos seleksi terkait dugaan kasus korupsi wisma atlet. Bahkan Yani mengaku telah menemukan mata rantai permainan tersebut yang melibatkan banyak pejabat negara. Karena itu, KPK harus lebih keras menyelidiki dugaan ini.

"Saya kira KPK harus mengusut tuntas seluruh pejabat negara, baik yang di Jakarta maupun daerah. Itu pasti ada keterlibatan, pasti ada," ujarnya saat ditemui di PPM Manajemen, Jakarta, Rabu (27/4). Menurutnya, KPK harus menyelidiki secara menyeluruh, termasuk juga pejabat DPR.

"Pasti ada permainan ini. Semua sudah ada mata rantainya," ujarnya yakin.

Menurut Yani, baik dari tingkat kontraktor hingga supplier gedung baru parlemen sarat dengan kejanggalan. Terlebih dengan lolosnya PT Duta Graha Indah (DGI) yang lolos seleksi, sekaligus terkait dugaan korupsi Sesmenpora atas pembangunan wisma atlet di Palembang, Sumatera Selatan.

Seperti diketahui sebelumnya, tender gedung DPR diikuti oleh 11 perusahaan konstruksi. Namun setelah dilakukan seleksi, hanya tersisa lima perusahaan. Salah satu yang lolos seleksi adalah PT. DGI yang saat ini dalam penyelidikan KPK atas dugaan korupsi wisma atlet. Ia juga tidak menampik adanya permainan, jika kontraktor acap kali bermain dalam pelelangan tender pembangunan. "Di situlah letak permainannya. Makanya mesti ada pencegahan dari awal," tandasnya. (BJK/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.