Sukses

Panglima TNI Kunjungi Perbatasan RI-Malaysia

Ketidak pastian garis batas laut dan darat, serta kondisi masyarakat di wilayah perbatasan yang tertinggal, masih menjadi persoalan besar yang memicu terjadinya berbagai pelanggaran hukum.

Liputan6.com, Pontianak: Ketidak pastian garis batas laut dan darat, serta kondisi masyarakat di wilayah perbatasan yang tertinggal, masih menjadi persoalan yang menonjol di wilayah perbatasan RI-Malaysia. Keadaan ini memicu terjadinya pelanggaran hukum seperti penyelundupan kayu, tenaga kerja, serta munculnya pos-pos lintas batas secara ilegal yang memperbesar terjadinya out migration, economic asset secara ilegal.

Hal ini dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono saat kunjungan kerja ke perbatasan RI-Malaysia di Pontianak, akhir pekan lalu. Untuk menjaga kedaulatan di wilayah perbatasan itu, Panglima TNI akan mengevaluasi keberadaan pos pengamanan di sepanjang perbatasan darat RI-Malaysia. Selain itu  TNI juga akan meningkatkan kemampuan radar pengamatan.

Panglima TNI menegaskan, perbatasan negara merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara. "Bila kita berbicara perbatasan, berarti kita berbicara totalitas kebangsaan dan kenegaraan, karena memang di perbatasan negara terletak integritas dan harkat serta martabat bangsa," ujar Panglima TNI.

Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan, masalah perbatasan tidak terlepas dari perkembangan lingkungan strategis baik internasional, regional maupun nasional. Dalam era globalisasi, dunia makin terorganisasi dan makin tergantung satu sama lain serta saling membutuhkan.

Panglima TNI berharap kepada seluruh unsur-unsur pemerintah daerah, masyarakat, TNI dan Polri, serta seluruh komponen bangsa lainya di propinsi yang memiliki wilayah perbatasan untuk senantiasa menjalin kerjasama. 

"Saya berharap kepada semua komponen untuk lebih peka dan tanggap terhadap setiap kerawanan-kerawanan dan perkembangan yang muncul di wilayah perbatasan sebagai upaya deteksi dini dan cegah dini," kata Panglima TNI saat berdialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Dari Pontianak, Panglima TNI didampingi oleh Asintel Panglima TNI, Aslog Panglima TNI, Aspers Panglima TNI, Kapuspen TNI, Waasops Kasad, Wakil Gubernur Kalimantan Barat dan Pangdam XII/Tanjungpura menggunakan Helikopter Mi 17 TNI AD, menuju pos pengamanan terbatas di Jagoi Babang dan Aruk.

Di tempat ini Panglima TNI meninjau bhakti sosial dan menyampaikan pengarahan kepada prajurit TNI serta memberikan bantuan berupa perlengkapan olah raga. Selanjutnya Panglima TNI menuju Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Aruk. Pada pos Jagoi Babang akan ada bantuan 4 perahu dan motor tempel untuk patroli sungai. (MLA)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini