Sukses

Setkab: Jangan Berpolitik Memakai Label Agama

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menduga Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dan sejumlah tokoh lintas agama tidak hanya bermaksud menyampaikan pesan moral di balik tudingan pemerintah berbohong.

Liputan6.com, Jakarta: Sekretaris Kabinet Dipo Alam menduga Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dan sejumlah tokoh lintas agama tidak hanya bermaksud menyampaikan pesan moral di balik tudingan pemerintah telah berbohong dalam pencapaian-pencapaiannya. Ia menganggap ada motif politik yang tersembunyi.
 
"Jika Din mau jadi presiden, silakan maju di 2014. Adakah partai yang mendukungnya? Tapi jangan pakai label tokoh agama untuk berpolitik," kata Dipo Alam di Jakarta, Senin (24/1).

Dalam pernyataan sembilan tokoh lintas agama eksklusif disampaikan ada tujuh masalah yang dipersoalkan tak dijalankan pemerintah. "Yang tujuh masalah itu relatif. Bisa diperdebatkan dan dijelaskan. Namun Din menyimpulkan bahwa karena tidak melaksanakan yang tujuh masalah itu berarti pemerintah telah melanggar konstitusi dan karenanya telah melakukan kebohongan publik. Itu jelas permainan politik!," ujar Dipo.
 
Dipo juga menilai tokoh lintas agama yang eksklusif itu tidak mewakili seluruh umat beragama. Sebab ada tokoh agama lain yang tak sependapat. Ia juga menyinggung latar belakang politik Din Syamsudin. Seperti yang diketahui, Din pernah menjadi pengurus partai dan memiliki kaitan dengan sebuah partai yang tidak lolos "electoral threshold".
 
Di sisi lain Dipo sependapat dengan pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa tokoh agama tak membuat gaduh dengan mengeritik ini-itu dan sebaiknya mengurus kemashlahatan umat. "Pernyataan dari MUI itu bagus dan menyejukkan," imbuhnya.(Ant/CHR/AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.