Sukses

Andi: GPH Prabu Kusumo Dalam Posisi Dilematis

Ketua DPP Partai Demokrat Andi Malarangeng menyatakan bisa memahami pengunduran diri Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GPH) Prabu Kusumo sebagai Ketua Partai Demokrat DIY dan anggota Partai Demokrat. Menurutnya, GPH Prabu Kusumo memang dalam posisi dilematis.

Liputan6.com, Nusa Dua: Ketua DPP Partai Demokrat Andi Malarangeng menyatakan bisa memahami pengunduran diri Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GPH) Prabu Kusumo sebagai Ketua Partai Demokrat DIY dan anggota Partai Demokrat. Menurutnya, GPH Prabu Kusumo memang dalam posisi dilematis.

"Memang kondisinya dilematis, karena ada keinginan yang berbeda dari Partainya dan desakan dari pihak lain terkait Keistimewaan Yogya," ujarnya kepada Liputan6 di sela-sela pembukaan Bali Democracy Forum ke-3, di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12).

Andi mengatakan, DPP telah menerima surat pengunduran diri itu, dan Susilo Bambang Yuhdoyono sebagai Ketua Dewan Pembina juga telah mengetahuinya. Partai Demokrat menurut Andi sangat menghargai keputusan GPH Prabu Kusumo. Namun sebagai partai besar yang terus berkembang, pengunduran diri salah satu kadernya itu tidak menjadi masalah.

"Kalau beliau memutuskan mundur ya kita hargai. Partai Demokrat adalah partai besar yang berkembang, nanti ada lagi yang baru," ujar Andi.

GPH Prabu Kusumo yang juga adik Sri Sultan Hamengku Buwono X, mempercepat pengunduran dirinya sebagai Ketua Partai Demokrat DIY dan anggota Partai Demokrat. Semula dia akan menyampaikannya hari ini (9/12), namun karena sejumlah alasan, putra Sultan HB IX ini mempercepatnya Rabu 8 Desember 2010 malam. Pengunduran diri merupakan sikap Prabu Kusumo yang menilai kebijakan Partai Demokrat terkait RUU Keistimewaan Yogyakarta yang tidak sesuai dengan hati nuraninya.  (MLA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.