Sukses

Wapres: Dunia Makin Diwarnai Ketidakpastian

Wapres Boediono menilai dunia saat ini makin diwarnai dengan ketidakpastian di berbagai bidang. Contohnya, bencana alam yang kini sering terjadi, perubahan iklim tak menentu, keluar masuknya yang yang bisa mengacaukan negara.

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Presiden Boediono menilai dunia saat ini makin diwarnai dengan ketidakpastian di berbagai bidang sehingga semua pihak harus bersama-sama mengatasinya. "Akhir-akhir ini saya mendeteksi satu hal, yakni makin meningkatnya ketidakpastian hidup di dunia. Dahulu semuanya bisa serba pasti," kata Boediono ketika memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama dengan para tokoh ulama di kediaman resmi Wapres Jakarta, Selasa (31/8). Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Agama Suryadharma Ali, Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj, serta puluhan ulama dan tokoh Ormas Islam.

Wapres mengambil contoh, bencana alam saat ini sering kali terjadi, juga perubahan iklim yang tak menentu, seperti hujan masih sering turun, padahal musim hujan biasanya turun pada akhir tahun. Ketidakpastian luar biasa juga dialami di bidang ekonomi yang antara lain ditandai dengan keluar masuknya uang yang bisa mengacaukan negara.

Bidang politik dan keamanan, tambah Wapres, juga diwarnai dengan ketidakpastian. Seperti terjadinya sejumlah ledakan bom di kawasan Indonesia serta di perbatasan laut. "Ini menunjukkan bahwa ketidakpastian harus dihadapi suatu negara," ucap Boediono. "Dalam keadaan seperti ini jangan harapkan kalau ada musibah ada uluran tangan dari bangsa lain."

Untuk itu, Wapres menilai, kita harus kuat dan mampu berdiri sendiri. Seperti dengan kuat dalam mandiri stok pangan, memperkuat cadangan devisa, ketahanan, ekonomi, dan sosial.

Boediono menegaskan, kunci untuk menghadapi ketidakpastian itu adalah kebersamaan dan kedekatan antarsesama. "Sayang kalau energi kita dibuang atau ribut di antara kita sendiri kalau melihat begitu besarnya tantangan dan ketidakpastian dunia seperti saat ini," ujar Wapres.

Boediono menilai peran ulama sangat penting dalam menjembatani antara pemerintah dan umat dalam upaya untuk meningkatkan komunikasi dua arah agar tak terjadi miskomunikasi. "Ke depan kerja sama pemerintah dan ulama sangat strategis dalam menghadapi ketidakpastian," kata Boediono. "Sayang kalau energi yang ada kita buang sia-sia, tapi hendaknya dipergunakan untuk mengatasi masalah dunia itu."(BOG/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini