Sukses

Syahganda: Presiden SBY Harus Buktikan Ucapannya

Ucapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggap sering tak seiring dengan perbuatannya. Masyarakat mulai bosan dan tidak percaya dengan ucapan SBY.

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemimpin bangsa seharusnya tampil secara nyata antara satunya kata dan perbuatan. Jika tidak, masyarakat akan tidak percaya dan bosan dengan kata-katanya. Hal ini disampaikan Syahganda di Jakarta, Kamis (19/8).

Syahganda menyampaikan hal itu terkait dengan pernyataan Presiden SBY sehari sebelumnya, saat bersilaturahmi dengan anggota Paskibraka, Taruna Akpol/AMN, dan warga negara teladan. Saat itu, Presiden SBY bilang akan mengusir pihak manapun yang menganggu kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Namun, hal itu ternyata tidak terbukti. Menurut Syahganda, Presiden SBY malah tidak berani mengusir Dubes Malaysia untuk Indonesia, sebagaimana diinginkan berbagai kalangan di Tanah Air. Padahal, masyarakat sudah memprotes tindakan Malaysia yang menangkap tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) karena dianggap melanggar kedaulatan hukum di wilayah laut Indonesia. "Nah, apakah ada reaksi yang jelas serta berani dari seorang pemimpin bangsa kita pada kejadian itu?" tanya Syahganda.

Sebaliknya, kata Syahganda, pemerintah justru menempuh langkah keliru berupa cara pelepasan 'tukar guling'. Petugas DKP ditukar dengan tujuh nelayan liar Malaysia yang ditangkap pihak DKP karena kedapatan mencuri ikan di Perairan Indonesia. Harusnya, para nelayan itu diproses secara hukum.

"Apakah Presiden SBY melakukan langkah yang menegakkan kedaulatan NKRI dalam kasus itu, termasuk apakah ada pihak Malaysia yang pernah diusir oleh SBY," tanya Syahganda, berulang kali.

Sementara itu, lanjutnya, Malaysia diketahui berkali-kali melakukan pelanggaran terkait kedaulatan hukum dan wilayah NKRI. Namun, tak sekalipun ada yang diusir oleh pemerintahan SBY.

Itulah sebabnya, Syahganda mengharapkan pemimpin bangsa yang kini dipegang Presiden SBY dalam dua periode kepemimpinan berturut-turut, dapat mengedepankan antara kata-kata dengan tindakan menjadi satu sikap yang utuh. Hal ini penting guna memberi keteladanan dalam berprinsip kepada publik.

"Satunya kata dengan perbuatan bagi Presiden SBY menjadi sangat penting, karena SBY begitu sering tampil di muka publik melalui pencitraan media dan kata-kata. Sehingga wajar jika hal itu dituntut kepada SBY," jelas Syahganda. Dia juga meminta Presiden SBY jangan mengabaikan akal sehat publik semata-mata demi terpenuhinya pencitraan dan persepsi media.

Diakui, pencitraan hanya untuk kata-kata diyakini tidak menguntungkan Presiden SBY. Sebaliknya, pencitraan antara satunya kata dengan perbuatan akan menyelamatkan SBY, termasuk menambah kepercayaan publik.(ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini