Sukses

Pengamat: SBY Tidak Sensitif

"Pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden SBY di DPR RI kemarin kurang greget dan tidak sensitif terhadap masalah yang terjadi di masyarakat," ujar pengamat.

Liputan6.com, Sleman: Pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di DPR RI, Senin (16/8) kemarin, tidak sensitif terhadap masalah darurat yang tengah terjadi di masyarakat. Permasalahan negara, seperti ekonomi rakyat, sosial, dan kemanan, belum juga ada solusinya. Demikian dikatakan pengamat politik J Kristiadi di Sleman, Yogyakarta, Selasa (17/8).

Kristiadi juga menyayangkan kebijakan-kebijakan Presiden SBY, seperti instruksi percepatan pembangunan dan pertanian yang tidak bergerak atau stagnan. "Artinya, kebijakan yang bersifat kerakyatan tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh presiden," katanya.

Menurut Kristadi, langkah konkrit yang harus dilakukan Presiden SBY adalah mendesak dan memprakarsai pemahaman bahwa Undang-undang Politik yang ada sekarang dijadikan satu kesatuan dan disusun dengan paradigma yang  menyeluruh. "Nantinya undang-undang tersebut akan terbagi secara sistematis, misalnya Undang-undang Partai Politik, Pemerintah, Pilkada, dan DPRD,  sehinga ada koherensi satu dengan yang lainnya," tambahnya.(IDS/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.