Sukses

Anggota DPR ke Manado Bahas Keamanan Pulau

Kepergian Anggota Komisi III ke Manado dalam rangka menjalankan tugas. Salah satunya membahas keamanan di pulau terluar dengan Kepolisian Daerah Sulawesi Utara.

Liputan6.com, Jakarta: Kepergian Anggota Komisi III ke Manado dalam rangka menjalankan tugas. Salah satunya membahas keamanan di pulau terluar dengan Kepolisian Daerah Sulawesi Utara. Namun siapa yang menduga, kepergian mereka berujung dengan meninggalnya Setia Permana dan istri Anggota DPR Sutjipto, Wahyu Nurani.

Salah satunya mengenai masih kurangnya kapal pengintai yang dimiliki Polri untuk menjaga keamanan di laut terutama di pingir-pinggir pulau terjauh. "Sebelum kejadian, saya dan Pak Permana sedang bicara tentang keterbatasan kapal yang dimiliki polisi perairan," kata Politisi Gorlkar Nudirman Munir, Jakarta, Ahad (8/8).

Sebelum musibah terjadi, Munir mengaku sempat memberi pesan kepada rekannya. Pasalnya, dari jauh dia melihat ombak besar. "Pak Permana dan Ibu Nurani, itu ombaknya mulai gede. Kita hati-hati aja ya Bu, jaraknya sudah dekat dengan kapal. Itu obrolan terakhir saya dengan kedua almarhum sebelum ombak memisahkan kami," ujar Munir menirukan.

Munir sangat menyayangkan terjadinya Musibah Bunaken itu. Menurutnya kapal yang berkapasitas 40 hingga 50 penumpang tidak memiliki pelampung dan alat keamanan lainnya. "Sedangkan saat itu penumpang di kapal hanya kami 16 orang. Terdiri dari 8 anggota dewan, 3 keluarga (istri munir, dan istri serta anak Sutjipto)," tutur Munir.

Saat kejadian, lanjut Munir, tidak ada kepolisian perairan datang untuk menyelamatkan mereka. "Polisi Perairan Polda Sulut cuma punya 3 kapal. Nah saat kejadian, kebetulan 3 kapal sedang menolong korban gunung api di pulau terluar. Jadi kapal pol air tidak ada. Nah inilah, harusnya kita diperhatikan," tegas Munir.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini