Sukses

Opsi B Sementara Unggul

Opsi B untuk sementara mendapatkan 235 suara sementara Opsi A 80 Suara. Opsi adalah pemilihan umum dilakukan lebih duru baru membahas tata tertib dan AD/ART.

Liputan6.com, Bandung: Proses penghitungan suara untuk menentukan apakah Opsi A terlebih dahulu atau Opsi B yang dijalankan dalam Kongres II Partai Demokrat di Mason Pine Hotel, Padalang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/5) petang, masih berlangsung. Opsi A adalah pemilihan ketua umum dilakukan setelah pembahasan tata tertib serta Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga atau AD/ART. Sedangkan Opsi B, pemilihan ketua umum dilakukan lebih dulu baru membahas tata tertib dan AD/ART.

Untuk penghitungan ini, suara DPD dihitung satu, yaitu ada 33 suara. Sementara DPC 499. Sehingga total suara 532. Sementara ketua umum dan DPP memiliki satu hak suara. Sedangkan dewan pembina serta organisasi sayap tidak memiliki hak suara. Sejauh ini, Opsi B telah mendapat 235 suara dan Opsi A 80 suara.

Jika Opsi B menang, maka pihak yang diuntungkan adalah Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie. Pasalnya, jauh-jauh hari keduanya menyatakan telah mengantongi lebih dari 200 suara. Apalagi, Marzuki Alie akan mengalihkan suaranya ke kubu Anas Urbaningrum.

Sementara jika Opsi A menang, maka kemungkinan kubu Andi Mallarangeng di atas angin. Sebab, akan ada aturan-aturan baru yang memungkinan perwakilan luar negeri dan organisasi sayap memperoleh hak suara.

Selain itu, beredar kabar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono telah memanggil Andi Mallarangeng ke kamarnya, pagi tadi. Ini kian menguatkan indikasi Yudhoyono lebih cenderung kepada Andi Mallarangeng untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Pemanggilan ini juga memungkinkan pemilihan ketua umum bakal dipercepat.

"Tidak menutup kemungkinan," tutur Ramadhan Pohan, salah satu anggota tim pemenangan Andi Mallarangeng. "Kalau daerah-daerah melakukan pemandangan, misalnya, kami menginginkan ketua dewan pembina adalah Bapak SBY dan ketua umumnya Andi Mallarangeng. Kalau semuanya ngomong itu, itu sudah aklamasi.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini