Sukses

Profil Marzuki Alie

Marzuki tak mau disebut kuda hitam karena tidak menyusun strategi dari awal.Jika sukses menjadi Ketum PD, Marzuki berjanji akan merangkul dua kandidat lain dalam kepengurusan. Marzuki tak mau kongres PD justru menimbulkan perpecahan di internal PD.

Liputan6.com, Jakarta: Hebohnya pemberitaan mengenai sidang paripurna Century DPR yang ricuh beberapa waktu lalu, membuat nama Marzuki Alie semakin mencuat di kalangan media. Ia adalah Ketua DPR periode 2009-2014 yang datang dari partai Demokrat. Nama Marzuki Alie kembali meramaikan bursa calon ketua umum Partai Demokrat.

Tekadnya untuk maju sebagai orang nomor satu di partai demokrat dekemukanannya saat menerima dukungan dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan cabang (DPC) se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (20/5).Dalam kesempatan tersebut hadir sebanyak 307 DPD dan DPC dari seluruh Indonesia. Marzuki meminta, kepada pengurus DPD dan DPC  peserta kongres untuk melihat kongres sebagai momen konsolidasi bagi seluruh kader partai.

Lelaki kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 6 November 1955, bergabung sebagai fungsionaris DPP Partai Demokrat sejak tahun 2003, posisi ketua parlemen merupakan capaian spektakuler dalam karier politiknya.Sebelum menjadi Sekjen Partai Demokrat, Marzuki mengawali karier politik di daerah kelahirannya. Tahun 2004-2005, ia menjabat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Sumatera Selatan, dan pada periode yang sama ia menjadi anggota Dewan Pembina DPP Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI).

Selebihnya, ia lebih banyak berkiprah sebagai profesional di PT Semen Baturaja, Palembang. Sejak tahun 1980, ia bergabung di perusahaan itu. Kariernya menanjak dengan menduduki sejumlah posisi kepala biro. Puncaknya, pada tahun 1999-2006, ia menjadi Direktur Komersil PT Semen Baturaja. Ia juga pernah tercatat sebagai pegawai negeri sipil di Departemen Keuangan di Palembang dan Jakarta pada tahun 1975-1980. Pemegang gelar Magister Managementdari Unsri ini sempat menjadi dosen Akuntansi pada Program DIII Universitas Sriwijaya, tahun 1984-1989. Ia juga meraih gelar philosophiae doctor (Ph D) untuk Marketing Politic dari University Utara Malaysia, Kedah, Malaysia.

Marzuki tak mau disebut kuda hitam karena tidak menyusun strategi dari awal.Jika sukses menjadi Ketum PD, Marzuki berjanji akan merangkul dua kandidat lain dalam kepengurusan. Marzuki tak mau kongres PD justru menimbulkan perpecahan di internal PD. Sebelumnya resmi mendeklarasikan diri menjadi Caketum PD. Marzuki membuat kontrak politik dengan 307 ketua DPD/DPC yang hadir dalam deklarasi. (ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.