Sukses

Oposisi Menuding Ada "Deal" Politik

Kalangan oposisi menuding, mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan sarat kepentingan politik dan praktek "dagang sapi".

Liputan6.com, Jakarta: Penunjukan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai koordinator sekretariat bersama partai koalisi pendukung pemerintah, terus menuai kritik. Kalangan partai oposisi menuding adanya praktek politik dagang sapi dengan mengorbankan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Ganjar Pranowo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mempertanyakan motif pembentukan sekretariat bersama partai koalisi itu. Fuad Bawazier dari Partai Hanura bahkan secara tajam menyebut langkah Golkar sebagai "pengkhianatan." Keduanya menengarai adanya deal politik antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Aburizal Bakrie yang dalam sebulan terakhir ini terus menggelar konsolidasi. Terutama soal penyelesaian kasus Bank Century.

Namun tudingan itu dibantah pihak Partai Demokrat maupun partai koalisi pendukung pemerintah SBY. Pembentukan sekretariat bersama hanya sebatas koordinasi dan memperkecil perbedaan. "Seratus persen (pembentukan sekretariat bersama) tidak ada kaitannya dengan mundurnya Sri Mulyani," kata Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat.

Sebelumnya, Partai Golkar merupakan partai koalisi yang paling ngotot dalam mengajukan hak angket di DPR terkait kasus Bank Century. Hasil rekomendasi panitia khusus hak angket pun menyatakan Menkeu Sri Mulyani dan mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini menjabat Wakil Presiden Boediono sebagai penanggung jawab utama pengucuran dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.

Pertanyaaannya, apakah kasus Bank Century akan menjadi tenggelam setelah Aburizal Bakrie memimpin sekretariat bersama partai koalisi? Kita tunggu saja.(TES/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.