Sukses

Din Syamsuddin: Waspadai Intervensi dalam Mukmatar Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau seluruh pimpinan dan kader peserta Mukmatamar ke-46 Muhammadiyah untuk mewaspadai adanya intervensi dari kalangan pemerintah dan partai politik.

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau kepada seluruh pimpinan dan kader peserta Muktamar ke-46 Muhammadiyah agar tidak membuka peluang sekecil mungkin terhadap kemungkinan munculnya intervensi dari berbagai kalangan.

"Saya berkeyakinan, seluruh pimpinan serta kader peserta Muktamar memiliki komitmen moral yang kuat sehingga organisasi besar ini tidak akan dirusak begitu saja oleh orang lain," kata Din Syamsuddin saat menghadiri peringatan satu abad Muhammadiyah di Kampus Muhammadiyah, Jalan Mangunsarkoro, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (11/4).

Menurut Din Syamsuddin, intervensi dalam bentuk mempengaruhi kepemimpinan organisasi serta menghambat pencalonan kader dapat muncul dari luar maupun dalam Muhammadiyah. Termasuk di antaranya pemerintah serta partai politik. "Saya ingatkan pihak lain untuk tidak menganggu jalannya Muktamar," ujar Din Syamsuddin.

Ia mengatakan, pengaruh intervensi akan berdampak terhadap ormas Islam yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut menjadi tidak independen. "Saya optimistis seluruh kader bisa menjaga kesepakatan ini demi Muktamar yang bersih, berkualitas, beradab, dan bermartabat," ucap Din Syamsuddin.

Meski belum melihat secara langsung intervensi itu, ia mengaku indikasi atas kecurangan mulai kental dirasakan. "Banyak pihak yang sudah menyampaikan ke saya agar waspada atas kemungkinan intervensi, khususnya dalam penjegalan pencalonan saya sebagai ketua," kata Din Syamsuddin.

Indikasi intervensi yang datang dari kalangan pemerintah, tambah Din Syamsuddin, disebabkan kepentingan untuk mengendalikan kekuatan masyarakat. Sedangkan kepentingan partai politik untuk menjadikan organisasi Muhammadiyah sebagai mesin politiknya guna mengumpulkan suara.

Intervensi bisa dilakukan dalam bentuk menyebarkan fitnah tentang calon tertentu, menyuap atau politik uang, dan memperlancar pencalonan salah satu calon ketua. Sedangkan salah satu tujuan intervensi bisa jadi agar sikap Muhammadiyah tidak lagi kritis terhadap persoalan di tengah masyarakat.

Sekadar informasi, Muktamar Ke-46 Muhammadiyah akan berlangsung di Yogyakarta Juli mendatang.(BOG/Ant)
   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.