Sukses

Pasangan Calon Walikota Dicoret, Pendukung Demo

Massa pendukung pasangan Rudolf Pardede dan Afifuddin, Senin (15/3) siang, kembali mengegelar unjuk rasa, menyusul komitmen KPU Kota Medan yang tetap mencoret pasangan ini dari daftar calon walikota dan wakil walikota Medan.

Liputan6.com, Medan: Massa pendukung pasangan Rudolf Pardede dan Afifuddin, kembali menggelar unjuk rasa, menyusul langkah KPU Kota Medan yang tetap mencoret pasangan ini dari daftar calon walikota dan wakil walikota Medan, Senin (15/3).

Gagal bertemu anggota KPU di Jalan Kejaksaan, massa langsung melakukan aksi berjalan kaki ke kantor Walikota Medan, di Jalan Maulana Lubis, setelah mendengar seluruh anggota KPU melakukan rapat dengan pejabat sementara walikota dan anggota DPRD setempat.

Massa langsung berusaha menerobos masuk ke kantor walikota untuk bertemu dengan anggota KPU, namun niat pengunjuk rasa dihadang petugas kepolisian yang melakukan penjagaan.

Tetapi pengunjuk rasa mendesak masuk dan meminta anggota KPU menemui mereka untuk menjelaskan hasil rapat pleno akhir pekan lalu, yang akhirnya memutuskan mencoret nama pasangan calon walikota, Rudolf Pardede dan calon wakil walikota, Afifuddin periode 2010-2015, setelah dinyatakan tidak lulus verifikasi.

Menurut mereka, permasalahan ijazah bermasalah milik Rudolf yang membuat pasangan ini gugur, tidak relevan. Karena kasus tersebut sebelumnya telah diusut pihak kepolisian dan telah di SP3 oleh pihak Polda Sumatera Utara. Hasil itu juga yang membuat Rudolf bisa duduk sebagai anggota DPD RI saat ini.

Sempat terjadi ketegangan saat massa pendukung Rudolf berusaha mendekati Ketua KPU Evi Novida Ginting, yang akhirnya turun menemui pengunjuk rasa. Namun petugas langsung melakukan pengamanan sehingga kericuhan berhasil diredam. Di depan Evi, mereka kembali mendesak KPU memberikan jawaban tertulis terkait kesimpulan mencoret nama Rudolf dan Afifuddin.

Pembicaraan pun menemui jalan buntu. Apalagi KPU menolak menyetujui permintaan pengunjuk rasa. Akhirnya pengunjuk rasa pun membubarkan diri dan mengancam akan kembali berunjuk rasa dengan massa yang lebih besar.(IDS/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.