Sukses

Mahathir: Indonesia Bisa Menjadi Negara Besar Ketujuh

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad mengakui Indonesia bisa menjadi negara besar ketujuh di dunia. Namun, semuanya tergantung pada pendekatan pemerintah terhadap rakyatnya.

Liputan6.com, Kuala Lumpur: Mahathir Mohamad mengakui Indonesia bisa menjadi negara besar ketujuh di dunia. Namun, semuanya tergantung pada pendekatan pemerintah terhadap rakyatnya. "Itu karena Indonesia telah ditopang dengan kekayaan sumber alam, jumlah rakyat yang besar, dan berpendidikan. Tinggal bagaimana pendekatan pemerintah terhadap rakyatnya," kata mantan Perdana Menteri Malaysia itu dalam acara Leader Talk: Sustainability of Thinking Paradigm Towards National Perception Development yang diadakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) bersama KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (11/2).

Mahathir mengatakan hal tersebut menanggapi pernyataan dosen Universitas Nasional Singapura, Nasir Tamara. Tamara menyatakan suatu saat Indonesia akan menjadi negara besar ketujuh di dunia, apalagi kini sudah masuk negara-negara G20. 

Mahathir mencontohkan Jepang yang tak punya sumber daya alam tapi menjadi negara makmur karena pendekatan pemerintah terhadap rakyatnya tepat. Menurut Mahathir, yang paling penting, pemimpin harus mencintai bangsa dan negaranya. "Bukan membangun rumah besar dan kekayaan menumpuk yang sudah tentu akan menyingkirkan kepentingan rakyatnya," turut Mahathir yang memimpin Malaysia selama 22 tahun.

Lain halnya dengan Nasir Tamara. Ia menilai Indonesia bisa menjadi negara besar ketujuh di dunia asalkan mampu mempertahankan demokrasi saat ini. Selain itu, juga tak ada kudeta atau pergantian kepemimpinan melalui pemili, kebijakan publik yang tepat, dan pergaulan internasional yang bagus.

"Kami telah melakukan riset. Hasilnya Indonesia telah bangkit dan akan menjadi negara besar ketujuh asalkan tidak ada perang saudara dan kudeta. Demokrasi saat ini telah menempatkan Indonesia berada di jalur yang tepat (on the track) menuju tahap kemamkmuran dan kemajuan ekonomi, tapi perlu waktu," kata Tamara.

Selain Mahathir dan Tamar, hadir dalam acara ini sebagai pembicara adalah Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Dai Bachtiar, serta dekan Universitas Waseda Jepang, Prof Ken Kawan Soetanto. Acara ini dihadiri sekitar 300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malaysia, termasuk perwakilan mahasiswa Indonesia di Jakarta, Amerika, dan Belanda.(ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini