Sukses

PWI Harus Perhatikan Pekerja Pers

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atau organisasi pers lain diminta untuk ikut memperhatikan kesejahteraan wartawan atau pekerja pers. Jangan hanya berfokus pada masalah-masalah tugas jurnalistik saja.

Liputan6.com, Jakarta: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atau organisasi pers lain untuk ikut memperhatikan kesejahteraan wartawan atau pekerja pers. Jadi, tidak hanya berfokus pada masalah-masalah tugas jurnalistik saja. Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Ahmad Muzani melalui press releasenya yang diterima redaksi Liputan6.com Rabu (10/2).

"Faktanya masih banyak pekerja pers yang hidupnya jauh dari sejahtera. Ada juga yang sudah mapan dan sangat mapan tetapi jumlahnya sangat sedikit," ujar Muzani.

Menurutnya saat ini masih terdapat disparitas (kesenjangan) yang tajam di kalangan pekerja pers dan perusahaan pers. Banyak perusahaan pers besar dengan dukungan modal tak terbatas. Tetapi juga banyak media kecil yang hanya didukung semangat perjuangan.
 
"Kebanyakan wartawan yang hidupnya pas-pasan adalah wartawan idealis dan sudah lama bekerja sebagai wartawan," kata Muzani yang juga mantan wartawan ini.

Perbaikan kesejahteraan wartawan akan berpengaruh pada kualitas kerja jurnalistik dan independensi media. "Juga agar anak-anak kita berani bercita-cita sebagai wartawan. Selama ini kan yang namanya profesi wartawan menjadi pilihan terakhir setelah seseorang tidak mendapat pekerjaan lain," tambah Muzani.

Berkaitan dengan penghargaan PWI yang diberikan kepada sejumlah tokoh dalam rangka Hari Pers 2010, Muzani mengusulkan agar PWI juga memberi penghargaan kepada kalangan pekerja pers, terutama pekerja pers yang punya perjuangan bagi dunianya. Misalnya, PWI memberi penghargaan kepada almarhum M. Guntur, jurnalis Liputan 6 SCTV yang gugur saat meliput kapal Lavina yang terbakar tahun 2007 lalu. Demi menjalankan tugas jurnalistiknya, M. Guntur harus kehilangan nyawa dan meninggalkan istri yang sedang hamil dan anak-anak yang masih kecil.

"Banyak pekerja pers yang perjuangan dan pengorbanannya perlu dihargai seperti M. Guntur dan yang lainnya," ujar Muzani.(MLA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini