Sukses

Presiden Prihatin Etika Anggota Pansus

Presiden SBY mengaku prihatin terhadap etika dan perilaku anggota Pansus Hak Angket Century. Pansus seolah-olah bertanya kepada orang yang sudah jadi terdakwa.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku prihatin terhadap etika dan perilaku anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century. Keprihatinan Presiden itu, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, disampaikan di sela-sela rapat kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1).

"Hal lain yang disampaikan Presiden adalah mengenai etika dan akhlak dalam Pansus. Beliau prihatin sekali terhadap perkembangan dan perilaku beberapa anggota Pansus yang kurang etis bertanya dan sebagainya, "tutur Tifatul.

Menurut Tifatul, Presiden SBY menyampaikan keprihatinan itu secara spontan setelah melihat tayangan televisi yang menyiarkan langsung suasana pemeriksaan saksi oleh Pansus. Bukan dari laporan Wakil Presiden Boediono atau Menteri Keuangan Sri Mulyani yang telah dimintai keterangan oleh Pansus. "Bukan, bukan karena itu. Kan semua orang menonton televisi, saya juga menonton," ujarnya.

Tifatul mengingatkan orang-orang yang dipanggil Pansus untuk dimintai keterangan bukan tersangka. Namun, Pansus seolah-olah bertanya kepada orang yang sudah menjadi terdakwa. "Di pengadilan pun ketika seseorang ditanya kan ada tata kramanya. Kalau bertanya orang itu diselesaikan dulu menjawabnya. Ini kan seolah-olah ada seseorang yang seolah-olah sudah menjadi terdakwa dengan 20 hakim lebih. Baru dijawab sudah dicecar lagi, padahal belum selesai," kata Tifatul.

Menkominfo menjelaskan, Presiden Yudhoyono khawatir perilaku Pansus itu nantinya akan menjadi preseden dan nilai tersendiri dalam masyarakat. Padahal, lanjut dia, dalam tata tertib dinyatakan bahwa kerja Pansus harus tertutup dan harus memenuhi tata tertib yang sudah disepakati sebelumnya.

"Kalau seperti ini kan kaya 'reality show'. Hal-hal yang substantif jangan dilupakan. Jadi ini sudah lebih banyak digunakan sebagai panggung politik. Padahal pertanyaan sudah mutar-mutar di situ saja. Ya keprihatinan Presiden saja tadi disampaikan," ujar Tifatul.

Ia menafsirkan keprihatinan Presiden itu bukan hanya ditujukan kepada anggota Pansus dari Fraksi Demokrat, tapi pada seluruh fraksi yang menjadi anggota Pansus. "Ya kan seluruhnya kena. Seluruh fraksi kena kalau dibilang keprihatinan begitu. Tentu saja semuanya akan mencoba untuk membenahi fraksinya masing-masing," demikian Tifatul.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini