Sri Mulyani Siap Bertemu Pansus

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siap memenuhi panggilan Panitia Khusus DPR Hak Angket Skandal Bank Century (Pansus Century) yang dijadwalkan pada Rabu mendatang. "Ya Insya Allah disiapkan," kata Sri Mulyani, Senin (11/1), seperti dikutip ANTARA.

Pansus Century akan memanggil Sri Mulyani setelah pemanggilan Boediono pada Selasa besok. Pemanggilannya ini terkait dengan peran Sri Mulyani dalam pemberian dana talangan Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. Saat keputusan bailout Century diambil, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Besok sekitar pukul 10.00 WIB, Pansus Century memang mengagendakan pemanggilan kembali mantan Gubernur Bank Indonesia, Boediono. Adapun Sri Mulyani dipanggil Rabu pukul 10.00 WIB dan mantan Sekretaris KSSK Raden Pardede pada sore harinya, yakni pukul 15.00 WIB. Pada hari yang sama juga diagendakan pemanggilan terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dijadwalkan pada pukul 19.00 WIB [baca: JK Siap Hadapi Pansus Century].

Pansus juga mengagendakan pemanggilan mantan Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R) Marsilam Simanjuntak pada Kamis mendatang pukul 10.00 WIB. Setelah itu, Deputi Gubernur Senior BI Darmin Nasution pada pukul 13.00 WIB dan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam-LK) Fuad Rachmany pukul 19.00 WIB.

Sementara pada Senin ini, Panitia Angket Bank Century DPR memanggil mantan pemilik Bank Century, Robert Tantular. Mantan Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank Century, Susanna Choa juga hadir mendampingi Robert. Ia juga datang dalam rangka memenuhi panggilan Panitia Angket.

Pemanggilan Robert Tantular sebelumnya dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB, namun tertunda lantaran berbagai alasan. Robert Tantular sendiri tiba di DPR sekitar pukul 14.15 WIB [baca: Robert Batal Beri Keterangan ke Pansus].

Rapat antara Pansus dan mantan Komisaris Bank Century Robert Tantular, Senin (11/1) siang, kembali membuka tabir baru. Hal itu terungkap dalam pengakuan Robert bahwa dirinya pernah diancam dan ditekan Bank Indonesia. Secara spesifik dia menyebutkan nama mantan Direktur Pengawasan Perbankan BI Zainal Abidin [baca: Robert Tantular: Saya Ditekan BI].(PAG/ANS)