Sukses

Putra Amien Rais: Hatta Pantas Jadi Ketum

Dua putra Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN Amien Rais merangkul dua kubu. Ahmad Mumtaz mantap di posisi calon ketua umum PAN Hatta Radjasa dan Ahmad Hanafi berada di kubu calon ketum PAN Drajad Wibowo.

Liputan6.com, Batam: Sikap Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional Amien Rais merangkul kedua kubu, tergambar dari pilihan berbeda dua putranya yaitu Ahmad Mumtaz Rais dan Ahmad Hanafi. Mumtaz Rais, anggota Komisi VI DPR, memilih di barisan calon ketua umum PAN Hatta Radjasa. "Yang jelas saya lihat Pak Hatta ini sangat pantas menjadi ketua umum," ucap putra ketiga Amien Rais di sela-sela Kongres III PAN di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/1).

Sedangkan Hanafi, putra pertama Amien, berada di kubu calon ketua umum PAN Dradjad Wibowo. Dosen Lembaga Ketahanan Nasional dan Universitas Gadjah Mada ini disiapkan menjadi Sekretaris Jenderal PAN jika Drajad terpilih. Akankah pria kelahiran Chicago, Amerika Serikat, ini aktif di partai jika Hatta yang terpilih?

Sementara itu sosok Amien dinilai pengamat politik Fachry Ali masih sentral di PAN. Dalam kongres kali ini pun, yang muncul bukan kubu Hatta dan Drajad, melainkan Amien Rais. Pertanyaannya sampai kapan partai yang berbasis masyarakat kota ini akan terus bergantung pada kehebatan sosok, bukan pada kekuatan program yang ditawarkan?

Amien pernah menegaskan, para kader partai berlambang matahari biru harus tetap solid siapapun ketua umumnya. Para kader diharapkan bekerja sama memajukan partai. Hal itu diungkapkan pendiri PAN dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional PAN, 7 Januari silam [baca: Amien Rais: Pengurus PAN Diharapkan Bersatu].

Perihal kualitas kedua kandidat, Amien menganggap pengalaman Hatta yang kini menjabat Menteri Koordinator Perekonomian dan pernah menduduki sejumlah pos kementerian sangat dibutuhkan PAN. Terlebih untuk memuluskan hubungan dengan kekuasaan eksekutif.

Tak kalah penting juga keberadaan Dradjad, mantan anggota Komisi XI DPR.  Amien menilai Drajad bisa mewakili kalangan intelektual dan sekaligus menjaga jarak dengan pemerintah. Itu pun jika terjadi suatu kebijakan yang tak sejalan dengan garis partai.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini