Liputan6.com, Ambon: Menjelang natal dan tahun baru, krisis minyak tanah kembali terjadi di Ambon, Maluku. Beberapa hari terakhir warga berkeliling ke sejumlah pangkalan mencari minyak tanah untuk kebutuhan hari raya. Kalaupun ditemukan, harganya melonjak di atas harga eceran Rp 3200 menjadi Rp 5000 perliter.
Antrean sepanjang lima puluh meter terlihat di pangkalan Raden Panji di Jalan AM, Sangaji, Ambon. Warga rela berlama-lama mengantre dan tak sedikit yang menitipkan ratusan jeriken di sana. Namun pihak pangkalan tidak bisa memenuhi semua permintaan dan hanya memberi jatah lima liter bagi seorang pembeli.
Trotoar yang menjadi kawasan pejalan kaki ditutupi antrean warga yang datang dari sejumlah tempat di Ambon. Para pengantre tersebut datang dari Desa Batu Merah, Kayu Putih, Kecamatan Sirimau dan Waihaong, Kecamatan Nusaniwe.
Kurangnya distribusi minyak tanah dari Pertamina ke sejumlah pangkalan dan pengecer menjadi penyebab kelangkaan mitan di Ambon. Meski demikian Pertamina melalui Kepala Sales dan Distribusi Ambon, Putut Ardianto, membantah adanya kelangkaan minyak tanah. Menurutnya warga hanya panik dan khawatir kehabisan minyak tanah menjelang natal dan tahun baru mendatang.(WIL/YUS)
Antrean sepanjang lima puluh meter terlihat di pangkalan Raden Panji di Jalan AM, Sangaji, Ambon. Warga rela berlama-lama mengantre dan tak sedikit yang menitipkan ratusan jeriken di sana. Namun pihak pangkalan tidak bisa memenuhi semua permintaan dan hanya memberi jatah lima liter bagi seorang pembeli.
Trotoar yang menjadi kawasan pejalan kaki ditutupi antrean warga yang datang dari sejumlah tempat di Ambon. Para pengantre tersebut datang dari Desa Batu Merah, Kayu Putih, Kecamatan Sirimau dan Waihaong, Kecamatan Nusaniwe.
Kurangnya distribusi minyak tanah dari Pertamina ke sejumlah pangkalan dan pengecer menjadi penyebab kelangkaan mitan di Ambon. Meski demikian Pertamina melalui Kepala Sales dan Distribusi Ambon, Putut Ardianto, membantah adanya kelangkaan minyak tanah. Menurutnya warga hanya panik dan khawatir kehabisan minyak tanah menjelang natal dan tahun baru mendatang.(WIL/YUS)