Sukses

Hari Ini, Mahasiswa Bahas Kasus Bank Century

Diskusi bertajuk "Quo Vadis Pansus Angket Bank Century", hari ini digelar mahasiswa yang tergabung dalam "Kelompok Cipayung Plus". Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar dipastikan hadir.

Liputan6.com, Jakarta: Para pimpinan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam "Kelompok Cipayung Plus", Ahad (20/12), mulai pukul 13.00 WIB, menggelar diskusi membahas skandal Bank Century. Diskusi bertajuk "Quo Vadis Pansus Angket Bank Century".

"Kami melihat adanya upaya pelencengan makna pergerakan rakyat dalam panitia khusus (pansus) angket Bank Century, yang bekerja untuk membongkar berbagai tindak kriminalisasi keuangan negara," kata Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Arip Musthopa kepada ANTARA.

Arif menilai, pengalihan isu publik ke arah bisa tidaknya imbauan pansus kepada Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menonaktifkan diri, merupakan cara-cara sistematis memandulkan ansus.

Menurut Arif, diskusi yang diprakarsai PB HMI itu juga didukung beberapa pimpinan organisasi kemahasiswaan, di antaranya Presidium Pusat GMNI dan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Turut bergabung, tambahnya, organisasi-organisasi kemahasiswaan dan pemuda, seperti Hikmabudhi, PII, dan KMHDI.

"Kami menghadirkan pula sejumlah anggota pansus angket Bank Century dari beberapa fraksi berbeda. Dan yang sudah memastikan hadir adalah Pak Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar," ungkap Arif.

Hingga berita ini diturunkan, fraksi lainnya belum memberi konfirmasi atas undangan mahasiswa ini.  "Fraksi Partai Demokrat berjanji akan mengirimkan perutusannya," kata Arip.

Di tempat terpisah, mantan Sekretaris Jenderal Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Donny Lumingas mengatakan, ada upaya sistematis untuk memojokkan pansus oleh para intelektual yang pro neokolonialisme dan kapitalisme (Nekolim). Jika upaya membelokkan arah kinerja pansus terus terjadi, katanya, akan mendorong parlemen jalanan bergerak.

"Jangan pernah anggap remeh rakyat dengan parlemen jalanannya. Pers juga pasti akan berpihak kepada people power. Itu sudah jadi sejarah di mana-mana," kata Donny.(IAN/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini