Sukses

Patrialis: Presiden Tak Minta Chandra-Bibit Mundur

Presiden, kata Menteri Hukum dan HAM, tidak meminta pimpinan nonaktif KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah untuk mundur. Presiden minta KPK melupakan masalah-masalah yang belakangan ini membelit komisi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengatakan, tidak ada permintaan mundur dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah. Menurut Patrialis, Senin (23/11), pertemuan Presiden dengan Bibit dan Chandra hanya silaturahmi saja. "Sekarang seakan-akan ada persoalan antara KPK, polisi, dan jaksa, Presiden prihatin melihat masalah ini," kata dia, seperti dilansir ANTARA.

Patrialis menambahkan, salah satu hal yang dibicarakan dalam acara itu adalah langkah KPK ke depan agar terus berjalan. Terutama, melupakan masalah-masalah yang belakangan ini membelit komisi tersebut.

Siang tadi, Bibit dan Chandra datang ke Wisma Negara, Jakarta. Kedua pimpinan nonaktif KPK itu datang bersama Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean. Belum jelas agenda pertemuan. Namun, diperkirakan pertemuan tersebut terkait sikap Presiden terhadap rekomendasi Tim Delapan yang akan diumumkan malam ini [baca: Bibit dan Chandra Bertemu SBY].

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Juru Bicara Kepresidenan maupun dari pihak KPK mengenai pertemuan tersebut. Bibit, Chandra, dan Tumpak Hatorangan Panggabean meninggalkan Wisma Negara tanpa memberikan keterangan apa pun.(IAN/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.