Sukses

Uji Kelayakan Calon Anggota BPK Dikritik

Uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK diragukan berjalan jujur karena di antara para calon juga terdapat anggota Dewan.

Liputan6.com, Jakarta: Komisi Keuangan dan Perbankan DPR melanjutkan uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (9/9). Proses ini diragukan berjalan jujur karena di antara para calon juga terdapat anggota Dewan. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Erry Riyana Hardjapamekas pun mengaku kecewa karena tes ini terkesan hanya formalitas. Erry adalah salah satu calon anggota BPK. Selasa malam, ia mendapat giliran dites kelayakan dan kepatutan.

Hal ini dibantah Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR Walman Siahaan. Menurutnya, uji kelayakan dan kepatutan sudah berjalan dengan baik. Ia juga mengaku tidak terikat dengan pihak mana pun, sehingga tak memiliki kepentingan untuk berpihak pada calon tertentu. "Tidak benar itu. Ngapain saya capek-capek kalau (uji kelayakan dan kepatutan) cuma untuk basa-basi," tegas Walman.

Calon anggota BPK juga ada dari anggota Komisi Keuangan DPR. Mereka adalah Ali Masykur Musa dan Lalu Misbah Hidayat dari Partai Kebangkitan Bangsa, Ahmad Hafiz Zawawi dan Tengku Muhammad Nurlif dari Partai Golongan Karya, Endin A.J. Soefihara dan Yunus Yosfiah dari Partai Persatuan Pembangunan, dan Rizal Djalil dari Partai Amanat Nasional [baca: Wakil Rakyat pun Tergiur]. Fakta ini tak pelak menimbulkan keraguan soal obyektivitas Komisi Keuangan dan Perbankan saat menilai kolega sendiri.

Dalam fit and proper test, para calon juga ditanyai mengenai rencana mereka jika terpilih untuk menangani kasus Bank Century. Calon dari internal BPK, Hasan Bisri menjelaskan, semua keputusan harus berdasarkan data yang akurat. Sementara calon dari Komisi XI DPR Misbah Hidayat menegaskan, bila kasus Bank Century mengangkut pidana, harus dilaporkan ke polisi.

Pada Jumat (11/9) mendatang, DPR memilih tujuh dari 49 kandidat. Pemilihan akan berlangsung melalui mekanisme voting.(ZAQ/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.