Sukses

Serangan NATO, AS dan Jerman Saling Menyalahkan

Pascaserangan pesawat tempur Amerika Serikat terhadap Taliban, AS dan Jerman saling menyalahkan. AS berdalih pilotnya hanya menjalankan perintah komandan NATO yang berasal dari pasukan Jerman.

Liputan6.com, Kabul: Pascaserangan pesawat tempur Amerika Serikat terhadap Taliban, AS dan Jerman saling menyalahkan. Perseteruan terjadi lantaran perintah penembakan yang datang dari komandan pasukan Jerman ternyata melukai korban sipil. Demikian berita yang dilansir Associated Press, Minggu (6/9).

Franz Josef, Menteri Pertahanan Jerman mengatakan pasukannya tidak bisa disalahkan karena kelompok Taliban yang mencuri truk pengangkut bahan bakar telah mengancam keselamatan pasukan Jerman. Situasi itu mendorong komandan pasukan memerintahkan serangan udara.

Josef juga meminta maaf jika ada korban sipil yang terluka akibat serangan tersebut. Namun Gregory J. Smith Petinggi AS dan juga juru bicara NATO mengatakan, pilot pesawat tempur AS hanya menerima perintah dari komandan di darat untuk melakukan serangan. Namun Josep mengakui saat itu mungkin pandangan pilot tidak terlalu baik dan menyebabkan salah mengidentifikasi musuh. "Pilot hanya pendukung keputusan, begitu doktrinnya," ujar Smith. Untuk itu pihak NATO terus mengadakan pemeriksaan terkait serangan yang telah menewaskan sekitar 90 orang orang dan melukai sejumlah penduduk sipil [baca: NATO Akui Serangan Udara Korbankan Rakyat Sipil].

Seperti diberitakan sebelumnya. Sebanyak 90 orang tewas saat dua truk pengangkut bahan bakar pesawat yang dibajak kelompok Taliban diserang oleh pasukan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Kunduz. Kedua tanker milik NATO itu dibajak kelompok militan Taliban di dekat Desa Omar Khel, Kunduz [baca: Truk BBM Diserang NATO, 90 Orang Tewas].(DIO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.