Sukses

Dirjen Nilai Budaya: Tidak Ada Klaim Malaysia

Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Tjetjep Suparman membantah penyebutan klaim. "Kalau bicara klaim, tidak ada klaim dari negara Malaysia," jelas Tjetjep.

Liputan6.com, Jakarta: Tak sedikit media massa memberitakan perihal klaim Malaysia terhadap berbagai produk Indonesia. Mulai dari batik nusantara, Tari Pendet, sampai lagu Terang Bulan yang nadanya mirip lagu kebangsaan Malaysia, Negaraku. Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Tjetjep Suparman tak setuju dengan penyebutan klaim. "Kalau bicara klaim, tidak ada klaim dari negara Malaysia," jelas Tjetjep dalam bincang SCTV di Jakarta, Ahad (6/9).

Tjetjep cukup berhati-hati membicarakan persoalan ini. Ia menilai kejadian ini hanyalah kecelakaan. "Bisa dibilang begitu," tutur Tjetjep yang turut hadir bersama Ignatius Rosoinaya alias Igor, vokalis Saykoji. Perihal lagu Terang Bulan sempat diakui Aden Bahri, merupakan ciptaan Syaiful Bahri, ayahnya [baca: Seseorang Mengaku Ayahnya Pencipta "Terang Bulan"].

Masalah yang disebut-sebut klaim ini Igor turut merasakannya. Ini terkait lagu ciptaan Igor berjudul Copy My Style yang dijiplak temannya sesama penyanyi rap di Malaysia, Jova Rizal. "Yang diubah cuma kata Indonesia diganti jadi Malaysia," kata pelantun Online. Belakangan, tambah Igor, dirinya membuat Copy My Style (Again) untuk menyindir Jova dan oknum yang mencomot budaya Indonesia.

Igor menambahkan, sangat mengenal baik Jova. Penyanyi kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, 8 Juni 1983 itu kerap berhubungan dengan Jova lewat dunia maya. "Kita temenan di internet, di Myspace," ujar Igor.

Persoalan ini mengundang kemarahan sejumlah kalangan. Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berunjuk rasa memprotes Malaysia yang telah mencuri budaya Tanah Air, Denpasar, Bali. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, 24 Agustus silam mengirimkan nota protes kepada Menteri Kebudayaan Malaysia terkait penggunaan Tari Pendet asal Bali [baca: Protes Resmi Dilayangkan ke Malaysia].

Pemerintah Indonesia menolak bersikap emosional menanggapi isu klaim tari Pendet sebagai budaya Malaysia. "Sudah ada penegasan, ini adalah undermistakes. Dan saya kira sekarang yang perlu kita lakukan adalah cooling off, sepanjang Malaysia menegaskan mereka tidak pernah mengklaim tari pendet adalah budaya Malaysia," ujar Juru Bicara Kepresidenan, Dino Pati Djalal [baca: Soal Pendet, Indonesia Tak Mau Emosional].

Giliran lagu Terang Bulan jadi kontroversi antara Indonesia-Malaysia. Lagu ini direkam pertama kali oleh Radio Republik Indonesia pada 1956. Terang Bulan lalu digandakan perusahaan rekaman milik negara, Lokananta pada 1965.

Entah bagaimana kemudian ada lagu kebangsaan Malaysia, Negaraku yang nadanya mirip lagu Terang Bulan. Presiden Soekarno dikabarkan pernah memberikan piringan hitam lagu Terang Bulan pada 1957 sebagai buah tangan pada Malaysia [baca: Lagu Kebangsaan Malaysia Diduga Jiplakan].

Dari berbagai kasus sengketa budaya, pemerintah terkesan kurang melindungi kekayaan negeri. Polemik seputar kepemilikan seni budaya jadi isu sensitif seputar nasionalisme kita belakangan ini. Bila salah olah, bisa-bisa permusuhan antarnegara yang terjadi. Simak selengkapnya di video berita ini.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini