Sukses

Beda Pendapat Boleh, Asalkan Tetap Ingat Rakyat

Banyak pihak merasakan kerenggangan hubungan antara SBY dan JK. Bahkan dalam beberapa hari terakhir mereka jarang terlihat bersama.

Liputan6.com, Jakarta: Pemilu presiden memperebutkan kursi R1 1 telah berlalu. Namun, banyak pihak merasakan kerenggangan hubungan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan dalam beberapa hari terakhir mereka jarang terlihat bersama.

Tengok saja, saat Presiden SBY melakukan video conference dengan seluruh gubernur, panglima daerah militer, serta kepala kepolisian daerah se-Indonesia. Hampir seluruh menteri hadir. Tapi, tidak terlihat calon presiden yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai Hanura [baca: Presiden Bahas Terorisme dalam "Video Conference"].

Sejak kalah dalam pemilu presiden, Kalla banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan santai. Ahad (2/8), Kalla memilih berkumpul dengan anak-anak di Taman Suropati, Jakarta. Pekan lalu, Kalla sibuk mengurus kampung halaman ketimbang berurusan dengan persoalan pemerintahan [baca: Jusuf Kalla Pulang Kampung].

Bandingkan dengan kegiatan SBY. Kegiatan SBY makin padat. Apalagi sejak ditetapkan sebagai presiden terpilih. Jika demikian, masih mungkinkah SBY-JK kompak hingga akhir pemerintahan? Berbeda pendapat tentu sah-sah saja, tapi jangan sampai nasib rakyat jadi taruhannya. Berita selengkapnya, simak video.(JUM/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini