Sukses

Tim JK-Wiranto Verifikasi Dugaan Kecurangan

Kubu pasangan JK-Wiranto masih memverifikasi berbagai dugaan kecurangan dalam pilpres. Usai pilpres, Golkar belum memutuskan jadi oposisi atau bergabung dengan partai lain. Selama ini Partai Golkar tak pernah mempunyai tradisi sebagai oposisi.

Liputan6.com, Jakarta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Jusuf Kalla-Wiranto, mengadakan pertemuan dengan tim kampanye di posko Kimangun Sarkoro, Kamis (9/7). Menurut juru bicara tim kampanye nasional JK-Wiranto, Yudi Chrisnandi, tim akan memverifikasi pelanggaran selama pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) karena jumlahnya terus bertambah. Yudi menjelaskan, pelanggaran terbanyak terjadi di Papua dan Jawa Barat, seperti politik uang dan kampanye hitam. Terkait dengan itu, tim akan membentuk gugus tugas yang beranggotakan 20 personel.

Sementara itu mengenai kelanjutan Partai Golkar setelah pilpres, ketua tim kampanye nasional JK-Wiranto, Fahmi Idris, menyatakan, JK belum memutuskan arah apakah partai akan menjadi oposisi atau bergabung dengan partai lain. "Karena tidak solidnya Golkar. Sedang serius dan sibuk menata kampanye JK, ada yang kumpul-kumpul untuk mempersiapkan musyawarah nasional," kata Fahmi.

Di tempat terpisah, mantan Ketua Umum Golkar, Akbar Tandjung, mengatakan, kegagalan JK dalam pilpres menjadi masalah yang harus jadi perhatian. Dikatakan Akbar, sebelum pilpres ada aspirasi dari berbagai kalangan yang menyebutkan setelah pemilihan harus ada musyawarah nasional. Sedangkan menurut anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pembahasan hal ini terlalu pagi karena keputusan KPU belum selesai.(IAN/VIN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini