Sukses

Tolak Potongan Gaji, Ratusan Ribu Guru Berdemo

Rencana penghematan pemerintah Inggris dengan memotong tunuangan dan gaji para pekerja di bidang layanan msyarakat memicu banyak protes.

Liputan6.com, London: Rencana penghematan pemerintah Inggris dengan memotong tunjangan dan gaji para pekerja di bidang layanan msyarakat menuai banyak protes. Ratusan ribu guru dan pekerja publik, seperti pemadam kebakaran, berunjuk rasa, Kamis (30/6) malam waktu setempat, untuk menentang kebijakan.
 
Salah seorang pemimpin serikat pekerja memperkirakan lebih dari 500 ribu guru dan pegawai negeri sipil bergabung dengan pemogokan satu hari. Mereka berkumpul di kantor gedung pengadilan pajak serta sekolah. Bahkan, petugas paspor juga mogok kerja. Akibatnya, antrean panjang di pintu masuk imigrasi Bandar Udara Heathrow dan Manchester akan terjadi. 
 
Selain itu, para pegawai di kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron juga mengalami hal yang sama. Mereka beranjak meninggalkan PM Cameron, dan bergabung dengan pengunjuk rasa. Cameron pun sempat keteteran meliat pegawainya juga berdemo. 
 
Kelompok-kelompok kecil pengunjuk rasa anti-kapitalis bentrok dengan polisi ketika barisan mendekati Parlemen. Mereka dikepung petugas keamanan. Polisi mengatakan, 41 orang ditahan selama 24 jam terakhir, meskipun demonstrasi berlangsung damai.
 
Pemerintah Inggris menegaskan setiap orang ikut menanggung dalam pembayaran 80 triliun Poundsterling dari belanja publik untuk mengurangi defisit besar Inggris. Pemerintah Inggris pun mengekuarkan kebijakan dengan memotong gaji layanan sipil, serta menaikkan usia pensiun negara hingga menjadi 65 sampai 66 tahun. Hal itu dilakukan untuk mengurangi pembayaran pensiun.(JapanToday/AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini