Sukses

Jerman-Swiss Desak Peraturan Keselamatan Nuklir

Berkaca dari kebocoran reaktor nuklir Fukushima di Jepang, perwakilan pemerintah Jerman dan Swiss menyerukan peraturan keamanan ketat untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi.

Liputan6.com, Wina: Berkaca dari kebocoran reaktor nuklir Fukushima di Jepang, perwakilan pemerintah Jerman dan Swiss menyerukan peraturan keamanan ketat untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi. Kedua pemerintah dari negara tersebut bahkan telah memutuskan untuk tidak menggunakan energi nuklir. Demikian terungkap dalam pertemuan tingkat menteri negara anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria, Selasa (21/6).

Sejauh ini, Jerman telah memutuskan menutup semua 17 pabrik nuklirnya pada tahun 2022. Jerman juga menyatakan akan berbagi semua pengalaman kepada negara lain dalam menjalankan reaktor nuklir yang aman, serta mencegah kecelakaan nuklir lebih lanjut [baca: Sebelas Tahun Lagi Jerman Tutup PLTN].

Sementara itu, Swiss berencana meninggalkan semua dari lima reaktor nuklirnya pada 2034. Pejabat Swiss mengatakan pemerintahnya akan mempromosikan penghematan energi dan memperluas penggunaan sumber energi terbaru.

Jerman dan Swiss menyerukan pada negara-negara anggota untuk memperkuat peraturan keselamatan nuklir. Mereka mengatakan bahwa setelah kecelakaan terjadi dikhawatirkan kontaminasi radioaktif akan menyebar hingga melintasi perbatasan internasional.

Selama pertemuan di Wina, banyak anggota IAEA yang menunjukkan kebijakan mereka dalam mempromosikan penggunaan pembangkit tenaga nuklir. Mereka juga menyatakan keprihatinannya atas kecelakaan di Kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, Jepang.(ANS/NHK)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.