Dua Ledakan Guncang Dekat Kediaman Khadafi

Liputan6.com, Tripoli: Dua ledakan keras mengguncang wilayah dekat kediaman pemimpin Libia Muammar Khadafi pada Rabu (8/6) malam waktu setempat. Demikian diungkapkan seorang wartawan AFP yang menyaksikan ledakan itu.

Ledakan pertama mengguncang pusat ibu kota Libia, Tripoli, sekitar pukul 20.00 GMT. Hanya berselang 15 menit ledakan kuat terdengar dekat dengan sebuah hotel perumahan para wartawan asing.

Juru bicara rezim Khadafi, Mussa Ibrahim, mengatakan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menghantam ibu kota Libia dengan lebih dari 60 bom pada Rabu silam, sehingga menewaskan 31 orang dan mencederai puluhan lainnya.

Mussa Ibrahim pun mengatakan, serbuan-serbuan itu ditargetkan pada tempat tinggal Khadafi di pusat Tripoli. Termasuk, jalan menuju bandara selatan ibu kota.

Kompleks kediaman Khadafi telah diledakkan secara teratur sejak awal intervensi militer internasional di Libia pada 19 Maret silam. Bahkan, pasukan asing telah meratakan sebagian besar bangunan di Kompleks Bab al-Aziziya.

Sebelumnya di Brussels, Belgia, para menteri pertahanan negara anggota NATO menuntut Khadafi mengundurkan diri. "Waktu bekerja melawan Khadafi, yang telah jelas kehilangan semua legitimasi dan oleh karena itu perlu untuk mundur," kata para menteri itu dalam pernyataan setelah pembicaraan mengenai operasi NATO di Libia yang telah berlangsung hampir tiga bulan.

"Tidak ada masa depan bagi sebuah rezim yang secara sistematis mengancam dan menyerang rakyat sendiri," kata mereka. Di lain pihak, para petinggi pemerintahan Khadafi menyatakan tidak benar pemerintahnya memerangi dan membunuhi rakyatnya sendiri, apalagi dengan menggunakan tentara sewaan.(ANS/Ant)