Sukses

Polusi Mengepung Cina

Pemerintah Cina menyatakan lebih setengah kota-kota di negara itu mengalami hujan asam dan hanya sedikit yang memiliki udara segar. Seperenam sungai-sungai besar juga sangat terpolusi.

Liputan6.com, Beijing: Pemerintah Cina menyatakan lebih setengah kota-kota di negara itu mengalami hujan asam dan hanya sedikit yang memiliki udara segar. Seperenam sungai-sungai besar juga sangat terpolusi sehingga airnya dipandang tidak baik untuk pertanian. Pengawas polusi menyatakan 16,4 persen sungai besar Cina bahkan tidak memenuhi standar pengairan pertanian.

Air dari kota-kota besar seperti Shanghai, Tianjin, dan Guangzhou dinyatakan sangat terpolusi. Hanya daerah pulau wisata Hainan dan sebagian pantai utara yang dianggap benar-benar sehat. Hanya 3,6 persen dari 471 kota yang dimonitor mendapatkan peringkat teratas dalam hal kebersihan udara, demikian dilansir BBC Indonesia, Jumat (3/6).

Kementrian Lingkungan Cina mengatakan polusi logam berat sangat mengkhawatirkan karena mengancam stabilitas masyarakat di samping kesehatan penduduk. Cina berulangkali berjanji akan membersihkan lingkungannya, tetapi usaha ini seringkali gagal karena tidak sejalan dengan sumber daya dan keinginan politik.

Pejabat setempat mengatakan pertumbuhan, keuntungan, dan penciptaan pekerjaan dianggap lebih penting dibandingkan masalah lingkungan. Tak heran, pengrusakan lingkungan karena kegiatan industri menyebabkan sebagian penduduk Cina protes.

Suku Mongolia marah besar karena kerusakan terhadap tanah gembala mereka akibat penambangan batu bara. Kerusuhan terjadi karena seorang penggembala tewas tertabrak truk batu bara. Pemerintah Cina kemudian memulai operasi selama sebulan untuk menindak industri batu bara yang merusak lingkungan atau mengganggu penduduk.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.