Sukses

Indahnya Kota Terlarang, Lezatnya Bebek Peking

Beijing bisa disebut kota serba ada. Mulai dari wisata sejarah, budaya, hingga wisata kuliner. Mulai dari Kota Terlarang hingga bebek Peking menawarkan sensasi luar biasa.

Liputan6.com, Beijing: Namanya memang Forbidden City, tapi bukan berarti kota ini terlarang dimasuki. Konon dulunya hanya Kaisar dan keluarga serta pejabat kerajaan yang boleh masuk ke Kota Terlarang. Jadi, kalau Anda hanya rakyat biasa, jangan harap bisa melihat kehidupan di dalam kompleks ini.

Kompleks seluas 74 hektare ini merupakan bangunan kerajaan paling besar dan paling terawat di dunia. Saking luasnya, kompleks ini katanya memiliki 9.999 ruangan. Kota Terlarang yang pernah menjadi kediaman 24 Kaisar Cina tidak saja dipercaya sebagai jantung Kota Beijing, tetapi juga titik tengah bumi.

Kini, para pengunjung seakan dimanjakan. Lihat saja, setiap pengunjung berpindah dari satu tempat ke tempat lain di Kota Terlarang, ada alat pendeteksi lokasi yang secara otomatis menjelaskan sejarah tempat itu secara lengkap dan panjang lebar. Jadi, selain bisa berfoto dan melihat keindahan kompleks ini, pengetahuan akan sejarah Cina juga bertambah.

Misalnya tentang asal ukiran batu marmer raksasa bisa dipindahkan ke Kota Terlarang. Ternyata sang arsitek bernama Ruan An punya cara unik membawanya ke istana Kaisar. Saat musim salju ia menyemprotkan air ke jalanan hingga terbentuk landasan es yang licin. Jadilah ukiran batu raksasa sukses ditarik ke istana.

Waktu paling tepat mengunjungi Kota Terlarang adalah pada musim semi, walau tiketnya lebih mahal dari biasanya. Di kompleks ini bisa kita temui tiga aula utama tempat kaisar menjalankan tugas kenegaraan. Sedangkan di sisi barat dan timur ada enam istana untuk permaisuri dan  para selir.

Dibangun selama 15 tahun dan melibatkan lebih dari sejuta pekerja, Kota Terlarang menjadi rumah dan kantor bagi Kaisar selama 500 tahun. Yang terakhir tinggal di sini adalah Kaisar Puyi, sebelum berdirinya Republik Rakyat Cina. Kalau Anda sering menyaksikan film silat Mandarin tentu kerap melihat Kota Terlarang yang sering dijadikan lokasi syuting.

Sekitar dua kilometer dari Kota Terlarang, Anda bisa langsung berjalan kaki ke kawasan pasar yang paling terkenal sejak zaman pertengahan Dinasti Ming. Segala macam barang ada di pasar ini, termasuk beragam kuliner yang terbilang ajaib. Tidak cuma karamel buah dan jagung bakar, tapi ada juga kalajengking, serangga air, ulat sutra, dan bintang laut yang bisa Anda santap kalau kuat mental.

Masih di Kota Beijing, Anda bisa menemukan sebuah danau di tengah kota. Danau Houhai sebenarnya sejak abad ke-13 menjadi salah satu titik penting transportasi air bagi negeri Cina. Kemudian berdirilah kediaman Kaisar dan kerabatnya, taman, serta kuil di sekeliling danau. Yang membuat Houhai terkenal karena banyaknya tempat yang enak buat nongkrong sehingga menjadi buah percampuran budaya timur kuno dengan barat modern.

Kendati sudah sering naik becak di Indonesia, tak ada salahnya mencoba naik rickshaw di Cina. Kalau dulu rickshaw ditarik manusia, sekarang rickshaw dikayuh oleh manusia. Dengan naik rickshaw kita bisa mengelilingi danau atau masuk ke gang-gang kecil melihat permukiman khas masyarakat Cina.

Puas berkeliling, tibalah saatnya mencicipi makanan khas Cina yang kondang kemana-mana yaitu bebek panggang alias bebek Peking. Di Kota Beijing terdapat sebuah restoran yang sangat terkenal dan sejak dulu dikunjungi tokoh-tokoh terkenal seperti Fidel Castro dan Richard Nixon.

Bebek yang diolah di sini adalah yang telah berusia 65 hari. Setelah dilumuri bumbu selama 24 jam sampai meresap, bebek lalu digantung dan dibakar pakai kayu bakar khusus dari pohon buah peach. Empuknya daging bebek berbalut kulit renyah tipis nan gurih adalah rahasia kelezatan bebek Peking. Ada tradisi yang tidak bisa dilupakan, yaitu menyimpan yang paling enak untuk dimakan belakangan.

Menikmati bebek bisa ditemani panekuk dan roti wijen bersama saos tiram. Sayuran di dalamnya bisa juga jadi penetralisir supaya tidak mual setelah makan bebek. Tak cukup rasanya seharian menikmati keindahan kota serta kelezatan kuliner di Kota Beijing.(ADO)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.