Sukses

Petani Australia Menentang Larangan Ekspor Sapi Hidup

Federasi Petani Australia Barat (WA Farmers Federation) menentang rencana pemberhentian ekspor sapi hidup ke Indonesia. Demikian dikatakan Presiden WA Farmers Federation Mike Norton, Rabu (1/5).

Liputan6.com, Sydney: Federasi Petani Australia Barat (WA Farmers Federation) menentang rencana pemberhentian ekspor sapi hidup ke Indonesia. Demikian dikatakan Presiden WA Farmers Federation Mike Norton, Rabu (1/5).

Norton mengatakan pemberhentian ekspor tidak akan menyelesaikan masalah tersebut. Ia beranggapan Indonesia adalah pasar besar. Norton juga menyarankan pemerintah Australia untuk menerapkan peraturan baru mengenai praktik penyembelihan sapi dari Australia. 

"Saya rasa ini hanya reaksi spontan. Tetapi kita harus ingat bahwa Indonesia merupakan pasar yang besar dan mereka adalah tetangga terdekat. Kita harus menjalin hubungan baik dengan tetangga kita," kata Norton.

Ekspor sapi potong hidup Australia senilai 652 juta dolar Australia (US$ 697 juta) pada 2008-2009, dengan Indonesia sebagai pasar terbesar. Industri ini menyerap 10 ribu pekerja di Australia. Jika ekspor dibatasi, ada kekhawatiran Indonesia akan mengimpor sapi dari Amerika Selatan.

Rencana pemberhentian ekspor sapi hidup ke Indonesia menjadi pembicaraan hangat setelah pihak terkait di Australia melihat program Four Corners ABC soal penanganan sapi asal negara tersebut. Dalam tayangan Four Corners ABC yang ditayangkan Senin (30/5) terlihat gambar rumah pemotongan hewan memperlakukan  sapi asal Australia. Di sana terlihat mata sapi dicungkil, ekor dipatahkan, dan tenggorokan dipotong. "Kekejaman pada hewan Australia tidak dapat diterima," kata pimpinan LiveCorp Cameron Hall. [baca: Australia Terganggu Penanganan Sapi Potong di Indonesia] (YUS)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini