Sukses

Oposisi Yaman Teken Perjanjian Transisi

Beberapa pemimpin oposisi menolak mengonfirmasi secara terbuka penandatanganan perjanjian pengalihan kekuasaan itu. Mereka hanya mengatakan akan ada pengumuman pada Ahad (22/5) ini.

Liputan6.com, Sanaa: Oposisi Yaman telah menandatangani perjanjian yang disponsori Teluk, yang akan menyaksikan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menyerahkan kekuasaan. Demikian diungkapkan sumber oposisi kepada AFP, kemarin.

Kendati demikian, beberapa pemimpin oposisi menolak mengonfirmasi secara terbuka penandatanganan perjanjian pengalihan kekuasaan itu. Mereka hanya mengatakan akan ada pengumuman pada Ahad (22/5) ini.

Seorang pejabat oposisi mengatakan dengan tanpa menyebut nama bahwa para pemimpin oposisi telah bertemu Sabtu dengan Sekretaris Jendral Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), blok yang mensponsori perjanjian itu. Pertemuan turut dihadiri Duta Besar Amerika, Inggris, Uni Eropa dan Uni Emirat Arab.

Namun, ia tidak memastikan atau membantah bahwa perjanjian itu telah ditandatangani. Ia justru menyatakan: "Hal yang penting adalah bahwa Presiden menandatangani perjanjian itu."

Saleh, yang telah berkuasa sejak 1978, sejak Januari silam menghadapi demonstrasi yang meminta pengunduran dirinya dari kekuasaan. Sedikitnya 180 orang telah tewas, berdasarkan hitungan korban yang dikumpulkan dari laporan-laporan para aktivis dan petugas medis.

"Perjanjian rencana Teluk itu akan berlangsung Ahad di Sanaa," tegas Tareq al Shami. "Saleh akan menandatangani dokumen itu dalam kapasitasnya sebagai presiden republik dan GPC."

Sebuah pemerintah persatuan nasional yang dipimpin oleh perdana menteri dari oposisi akan dibentuk, dan pemilihan presiden akan menyusul 60 hari setelah pengunduran diri Saleh.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini