Sukses

Rusia Siap Jadi Mediator di Libia

Rusia mengajukan diri untuk menjadi mediator bagi kedua kelompok di Libia.

Liputan6.com, Moskow: Konflik tidak berujung di Libia antara Pemerintahan Muammar Khadafi dan para pemberontak, dikhawatirkan menelan korban jiwa lebih banyak lagi. Untuk mencegahnya, Rusia mengajukan diri untuk menjadi mediator bagi kedua kelompok yang tengah bertikai.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengungkapkan kesediannya menjadi penengah di konflik Libia kepada rekannya Perdana Menteri Yunani Georgios Papandreou, Sabtu (23/4).

"Dalam membahas konflik di Libia, solusi yang tepat untuk menanganinya hanya dengan cara damai," ungkapnya seperti dilansir dari kantor Berita Rusia Itar-Tass. Yunani pun mendukung langkah Rusia untuk menjadi mediator di Libia. Yunani juga menyatakan siap berperan sebagai penengah jika diperlukan.

Hingga saat ini tercacatat sedikitnya 300 orang warga sipil tewas dalam konflik Libia. Dua orang jurnalis foto asal Inggris dan Amerika Serikat yang meliput konflik politik di negeri Afrika Utara juga ikut menjadi korban.(ynetnews) [baca: Dua Wartawan Tewas di Libia].(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.