Sukses

Mubarak Terpaksa Pilih Pengacara Asing

Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak berencana menggunakan sedikitnya lima pengacara asal Inggris untuk membela keluarganya yang tersandung kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Para pengacara Mesir menolak memberi bantuan hukum kepadanya.

Liputan6.com, Kairo: Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak berencana menggunakan sedikitnya lima pengacara asal Inggris untuk membela keluarganya yang tersandung kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang saat dirinya berkuasa. Sebab, sejumlah pengacara Mesir menolak memberi bantuan hukum kepadanya. Demikian diberitakan surat kabar lokal Mesir, Al-Ahram, Ahad (10/4).

Sejak mengundurkan diri sebagai Presiden pada 11 Februari lalu setelah 18 hari demonstrasi dari oposisi, Mubarak dan keluarganya hengkang dari Kairo. Kini, mereka hidup di vila mewah di Sharm el-Sheikh, kota wisata pesisir pantai Laut Merah.

Atas desakan publik, Dewan Tertinggi Militer Mesir mencekal Mubarak, sang istri Suzanne, dua dua putranya, Gamal dan Alaa bersama kedua istri mereka. Mereka tidak diperbolehkan keluar dari Mesir. Belakangan, Mubarak dan kroni-kroninya bahkan didesak oleh kubu pro demokrasi Mesir agar segera diajukan ke meja hijau.

Sejak terbunuhnya Presiden Anwar Sadat pada 1981, selama 30 tahun berkuasa, Mubarak dan keluarganya ditaksir menggelapkan puluhan miliar dolar Amerika Serikat uang negara ke bank-bank di luar negeri. Bahkan, menurut Kantor Berita Mesir MENA, Suzanne Mubarak menyelewengkan uang milik sejumlah yayasan kemanusiaan yang dipimpinnya.

Rabu silam, Komisi Antikorupsi telah memanggil Gamal Mubarak untuk diperiksa dalam penyelidikan kasus korupsi. Beberapa orang dekat Mubarak telah ditangkap seperti mantan Kepala Rumah Tangga Kepresidenan Zakaria Azmi, mantan Menteri Dalam Negeri Habib Al Adly dan mantan Menteri Perumahan Mohamed Ibramin Sulaiman. Rencananya, mantan Ketua DPR Fathi Sourur dan mantan Ketua Majelis Syura (MPR) Safwat al Sharif juga akan dipanggil oleh Komisi Antikorupsi dalam kasus serupa.(CHR/ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.