Sukses

Obama Kecam Pembakaran Kitab Suci

Presiden Barack Obama mengecam pembakaran Alquran oleh seorang pendeta di Amerika Serikat, terutama menyusul demonstrasi besar yang menewaskan belasan korban tewas di Afghanistan.

Liputan6.com, Washington DC: Presiden Barack Obama pada Sabtu (2/4), mengecam pembakaran Alquran oleh seorang pendeta di Amerika Serikat. Dia mengemukakan hal itu menyusul demonstrasi besar yang mengakibatkan 17 orang tewas di Afghanistan.

Sepuluh orang tewas saat demonstrasi yang dimulai di pusat Kota Kandahar di Afghanistan bagian selatan. Polisi bentrok dengan kerumunan massa, Sabtu, sehari setelah tujuh staf Perserikatan Bangsa-Bangsa tewas di Kota Mazar-i-Sharif di Afghanistan bagian utara [baca: Protes Pembakaran Alquran Tewaskan Sembilan Orang].

"Penodaan atas setiap naskah suci, termasuk Alquran, adalah sangat tidak toleran dan fanatik," kata Obama dalam pernyataan untuk menghormati mereka yang tewas dalam serangan itu.

"Namun, menyerang dan membunuh orang yang tidak bersalah sebagai pembalasan adalah melampaui batas, dan penghinaan pada kesusilaan dan martabat manusia. Tidak ada agama yang menoleransi pembunuhan dan pemenggalan orang tak bersalah, dan tidak ada pembenaran pada tindakan tidak terhormat dan tercela."

Lebih jauh Obama mengatakan: "Sekaranglah waktunya untuk membangkitkan kemanusiaan bersama bahwa kita berbagi, dan itulah yang ditunjukkan oleh para pekerja AS yang kehilangan jiwa mereka dalam upaya membantu rakyat Afghanistan."(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.